
Pemkot Denpasar Gelar Kampanye Gerakan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan
FORUM Keadilan Bali – Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas P2AP3KB melakukan kampanye gerakan 16 hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (16 Days of Activism Against Gender Violence) digelar Taman Sewaka Dharma, Lumintang, Jumat (27/10).
Gerakan ini dicanangkan secara nasional megakselerasi pencegahan dan penghapusan kekerasan terhadap perempuan. Aksi kampanye dihadiri istri Wakil Walikota Denpasar sekaligus Ketua GOW Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa mewakili Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua DWP Ketua Denpasar Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana, serta Kepala Dinas P3AP2KB I Gusti Agung Sri Wetrawati.
Ketua GOW Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi mengatakan kesuksesan gerakan ini sangat ditentukan peran aktif masyarakat pencegahan tindak kekerasan di lingkungan sekitar. ”Kekerasan terhadap perempuan di Indonesia dapat digambarkan sebagai fenomena gunung es. Kasus terlapor sebagian kecil dari angka kejadian yang terjadi. Peran aktif masyarakat sangat diperlukan agar tindak kekerasan dapat dicegah,” katanya.
Kekerasan di masa kini, lanjut Ny. Ayu Kristi tak hanya terjadi sebatas pada fisik, namun kekerasan menyerang psikis, seksual, penelantaran serta juga eksploitasi, baik di lingkungan kerja maupun area sekolah. ”Gerakan anti kekerasan ini harus dikuatkan dengan dukungan dan sinergitas dari semua pihak, tidak terkecuali pemerintah, institusi, lembaga dan organisasi lainnya,” tegas Ny. Ayu Kristi.
Kepala Dinas P3AP2KB I Gusti Agung Sri Wetrawati menyampaikan saat ini perlindungan terhadap perempuan dan anak telah diatur banyak regulasi, diantaranya Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan serta Peraturan Walikota Denpasar No, 23 Tahun 2022 tentang DRPPA. ”Kami di Pemkot Denpasar sangat fokus perlindungan perempuan dan anak. Pemkot Denpasar senantiasa berupaya memberikan perlindungan, yang dikuatkan melalui beberapa regulasi yang telah mengatur tentang perlindungan perempuan dan anak. Gerakan hari ini yang kita kampanyekan adalah sebagai komitmen nyata dalam usaha mendukung perlindungan terhadap perempuan dan anak,” katanya.
Sri Wetrawati mengungkapkan Pemkot Denpasar terus mendorong keterlibatan peran laki-laki, agar bisa memberikan dukungan pada perempuan untuk bisa berkarya dan memiliki kesetaraan dengan para laki-laki.
Gerakan kampanye 16 Hari Anti Kekerasan merupakan kampanye internasional mendorong upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia. Sebagai institusi nasional hak asasi manusia di Indonesia, Komnas Perempuan menjadi inisiator kegiatan ini di Indonesia. Aktivitas ini sendiri pertama kali digagas oleh Women’s Global Leadership Institute tahun 1991 yang disponsori oleh Center for Women’s Global Leadership.
Setiap tahun kegiatan ini berlangsung dari tanggal 25 November merupakan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan hingga tanggal 10 Desember yang merupakan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional. Dipilihnya rentang waktu tersebut menghubungkan secara simbolik antara kekerasan terhadap perempuan dan HAM, serta menekankan bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan salah satu bentuk pelanggaran HAM.