Pemkot Denpasar Gelar Upacara Jana Kerthi Peringati Tumpek Krulut Sebagai Rahina Tresna Asih

Pemkot Denpasar Gelar Upacara Jana Kerthi Peringati Tumpek Krulut Sebagai Rahina Tresna Asih

Pemkot Denpasar Gelar Upacara Jana Kerthi Peringati Tumpek Krulut Sebagai Rahina Tresna Asih

FORUM Keadilan Bali – Pemkot Denpasar menggelar Upacara Jana Kerthi serangkaian memperingati Pitenget Tumpek Krulut sebagai rahina Tresna Asih (hari kasih sayang) di Pura Agung Jagatnatha Denpasar, Sabtu (18/2).

Upacara ini merupakan tindaklanjut Surat Edaran Gubernur Bali serta wujud sradha bhakti umat dihadiri Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara bersama Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana serta pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar, perwakilan Forkimda Kota Denpasar, Ketua MDA Kota Denpasar AA Ketut Sudiana serta Ketua PHDI Kota Denpasar I Made Arka.

Sebagai hari suci yang juga merupakan piodalan tetangguran atau gambelan, rangkaian upacara diawali dengan sesolahan Rejang Renteng. Berbagai jenis gambelan Bali turut dimainkan. Diiringi suara kidung, satu persatu suara gambelan, mulai dari gong kebyar, Gambelan Semara Pagulingan, Gender Wayang, Selonding dan Gembelan Gong Beri Baris Cina silih berganti disuarakan. Turut dipentaskan Tari Topeng Wali. Seluruh rangkaian diakhiri persembahyangan bersama dipuput Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa Putra Keniten, Griya Tegal Sari Denpasar.

Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara mengatakan, peringatan hari Tumpek Krulut dilaksanakan dengan upacara Jana Kerthi. Hal ini sebagai tindaklanjut SE Gubernur Bali. Upacara ini sebagai pelaksanaan Tata-titi Kehidupan Masyarakat Bali berdasarkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi dalam Bali Era Baru serta wujud sradha dan bhakti umat kepada Sang Hyang Widi Wasa. Sebelumnya, Pemkot Denpasar secara rutin telah melaksanakan pitenget Tumpek Krulut dengan sajian beragam pementasan tetabuhan.

Baca Juga :  Sekda Alit Wiradana Buka Pelatihan Kerajinan Pembuatan Souvenir dari Kayu

Lebih lanjut Jaya Negara mengungkapkan, secara filosofis makna perayaan Tumpek Krulut adalah menstanakan Dewa Keindahan dalam diri manusia. Sehingga manusia senantiasa diberikan kesenangan dan kebahagiaan dalam menjalani kehidupan. Keindahan/lango banyak terdapat dalam karya seni, seperti gamelan atau musik. ”Sebagaimana tersurat dalam Lontar Prakempa dan Aji Gurnita, hari yang baik atau dewasa ayu untuk upacara sarwa tetangguran atau gamelan adalah Rahina Tumpek Krulut. Pada Rahina Tumpek Krulut kita memuja Dewa Iswara atau Kawiswara sebagai Dewa Keindahan, memohon waranugraha agar umat  terus menerus diberi kesenangan dan kebahagiaan sekala-niskala dalam konsep Satyam, Siwam, Sundaram,” kata Jaya Negara.

Jaya Negara menyampaikan perayaan Rahina Tumpek Krulut merupakan pemuliaan manusia sekaligus penghormatan terhadap kebudayaan, sebagai pencapaian budhi dan daya cipta manusia. Karena itu, bertepatan dengan Rahina Tumpek Krulut diperingati sebagai Rahina Tresna Asih bermakna kasih sayang, berarti penyucian dan pemuliaan manusia sesuai ajaran kearifan lokal Jana Kerthi. ”Mari kita rawat warisan ini dengan niat mulia, komitmen kuat, dan sungguh-sungguh agar menjadi laku hidup bagi krama Bali sebagai penanda peradaban Bali Era Baru dalam mengarungi arus deras dinamika kehidupan lokal, nasional, dan global,” ucapnya.

Jaya Negara berharap perayaan Rahina Tumpek Krulut patut disyukuri sebagai anugerah Hyang Widhi Wasa yang telah memberikan kebahagiaan dan kesenangan niskala dan sekala kepada manusia. ”Mari Kita syukuri anugerah kebahagiaan dan kesenangan selalu mengedepankan kebersamaan, saling asah, asih, asuh, salunglung sabayantaka. Dengan spirit Vasudhaiva Kutumbakam dalam menjaga keharmonisan antara alam, manusia, dan kebudayaan Bali meliputi tradisi, seni, budaya, hingga kearifan lokal secara sekala dan niskala. Sehingga mampu menjadi pondasi dalam mewujudkan tujuan pembangunan di Kota Denpasar,” paparnya.

Baca Juga :  Operasi ”Jagratara” Imigrasi Ngurah Rai Amankan 7 WNA Diduga Langgar Keimigrasian
Shares: