
Pemkot Denpasar Ngaturang Bhakti Panganyar di Pura Agung Besakih
FORUM Keadilan Bali – Jajaran Pemerintah Kota Denpasar melaksanakan bhakti panganyar serangkaian Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih bertepatan dengan Anggara Paing Wuku Bala, Selasa (11/4).
Bhakti panganyar dipimpin Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Sekda IB Alit Wiradana, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede beserta Anggota DPRD Kota Denpasar dan Ketua PHDI Kota Denpasar I Made Arka serta pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar.
Wali Kota Jaya Negara ikut ngayah menabuh Gong Gede. Sementara itu, Ketua GOW Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa dan Ketua DWP Kota Denpasar Ny. Widnyani Wiradana ngayah Tari Rejang Sari dan Rejang Renteng.
Silih berganti pamedek datang di Penataran Pura Agung Besakih ngaturang bhakti sejak Puncak Karya pada Purnama Kedasa, Rabu (5/4) lalu. Pelaksanaan bhakti panganyar Pemkot Denpasar diawali dengan pengilen Tari Rejang Sari dan Rejang Renteng oleh WHDI Kota Denpasar, Wayang Lemah dan Topeng Wali ditarikan Forum Bendesa Adat Kota Denpasar. Merdu suara tetabuhan Gong Gede, kekidungan serta denting genta menambah khidmat suasana. Rangkaian prosesi diakhiri dengan persembahyangan bersama dipuput Ida Pedanda Gede Rai Tianyar, Griya Menara Sidemen dilanjutkan penyerahan punia.
Wali Kota Jaya Negara didampingi Wakil Walikota Arya Wibawa mengatakan, pelaksanaan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih tahun berangsur normal. Hal ini sesuai SE Gubernur Bali Nomor 3 Tahun 2023 tentang Tatanan Baru bagi pamedek/pengunjung saat memasuki dan berada di kawasan Suci Pura Agung Besakih selama pelaksanaan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh. ”Pelaksanaan persembahyangan tahun ini mulai normal dengan selalu menjunjung tinggi makna dalam prosesi upacara,” ujarnya.
Jaya Negara mengungkapkan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih merupakan momentum bagi seluruh umat Hindu meningkatkan sradha dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Selain itu, momen ini baik dimanfaatkan sebagai ajang mulatsarira. Sehingga keseimbangan alam semesta beserta isinya dapat tercipta. “Ini merupakan momentum bagi kita bersama untuk meningkatkan sradha dan bhakti umat, serta memohon asung kertha wara nugraha Ida Sang Hyang Widi Wasa,” jelasnya.
Jaya Negara menambahkan pelaksanaan bhakti panganyar sebagai ungkapan rasa syukur Pemerintah Kota Denpasar atas kelancaran dalam menjalankan swadharma membangun daerah. Rasa persatuan (menyama braya) umat Hindu harus kita pupuk, sehingga yadnya sebagai wujud syukur dapat terus dilaksanakan guna meningkatkan sradha dan bhakti umat sesuai swadarma menuju keseimbangan alam semesta. “Dapat memancarkan energi dharma yang dapat memberikan aura positif bagi jagat Bali untuk membersihkan dan menetralisir hal-hal negatif yang tidak diinginkan demi terciptanya keseimbangan jagat beserta isinya,” imbuhnya.
Untuk diketahui, rangkaian pelaksanaan upacara Ida Batara Turun Kabeh berlangsung selama 21 hari. Puncak Karya Ida Bhatara Turun Kabeh jatuh pada 5 April lalu. Tanggal 6 – 25 April akan dilaksanakan upacara penganyar dari seluruh kabupaten/kota se-Bali, dan dari panitia karya upacara Pura Agung Besakih. Panyineban karya akan dilaksanakan pada 26 April.