
Pemkot Denpasar Ngaturang Bhakti Siwaratri di Pura Agung Jagatnatha Denpasar
FORUM Keadilan Bali – Hari Suci Siwaratri diperingati setiap Purwananing Tilem Sasih Kapitu oleh Umat Hindu di Bali. Hari suci identik sebagai wahana penyucian diri, mulat sarira atau introspeksi diri diperingati Pemerintah Kota Denapsar dengan menggelar persembahyangan bersama Hari Suci Siwaratri di Pura Agung Jagatnatha Denpasar, Selasa (9/1).
Sembahyang bersama dihadiri Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Sekda Kota Denpasar I.B Alit Wiradana, Perwakilan Forkopimda Kota Denpasar, Ketua PHDI Kota Denpasar I Made Arka, Ketua Sabha Upadesa Kota Denpasar I Wayan Butuantara, serta pimpinan OPD.
Persembahyangan Siwaratri di Kota Denpasar diawali pangilen Tari Rejang Renteng dan Tari Rejang Sari. Dilanjutkan persembahyangan bersama dipuput Ide Pedanda Gede Putra Alangkajeng, Griya Taman Sanur.
Persembahyangan Hari Suci Siwaratri di Kota Denpasar akan dilaksanakam tiga kali, yakni pukul 18.00 Wita saat sandikala, pukul 00.00 Wita, dan pukul 06.00 keesokan harinya. Selama rentang waktu tersebut akan dipentaskan pangilen Wayang dan Geguritan.
Kabag Kesra Kota Denpasar I.B Alit Surya Antara mengatakan, Hari Suci Siwaratri merupakan momentum penting bagi umat Hindu sebagai ajang mulat sarira atau instrospeksi. Setiap perayaan rutin dilaksanakan guna memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat. Khususnya makna dan tujuan perayaan Hari Suci Siwaratri. ”Usai sembahyang dilanjutkan beragam kegiatan keagamaan seperti Makekawin, Mageguritan dan Dharma Tula diharapkan memberikan pehamaman bagi masyarakat,” katanya.
Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menyampaikan Hari Suci Siwaratri memuja Ida Sang Hyang Widi Wasa dalam prabawanya sebagai Dewa Siwa. Hari ini sangat baik merenungi segala perbuatan yang telah dilaksanakan atau lebih dikenal dengan malam peleburan dosa. Momentum Hari Siwartari hendaknya dilakukan dengan mulat sasira dan introspeksi menjadi lebih baik kedepan.
Jaya Negara mengatakan dilihat dari dua suku kata yakni Siwa dan Ratri, maka dapat diartikan sebagai upaya penyucian terhadap kegelapan diri. Karena itu, umat manusia dapat menjalani swadarma kewajibannya dengan baik dan selalu dalam lindungan Ida Sang Hyang Widi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa. ”Hari Siwaratri harus diisi kegiatan yang positif dengan kesadaran, seperti dharma tula, monobrata, jagra, upawasa, mulat sarira dan mengendalikan panca indra sebagai wujud wiweka umat Hindu, sehingga mampu merenungi perjalanan diri untuk lebih baik lagi kedepannya,” imbuh Jaya Negara.