Pemkot Denpasar Terima Bantuan Penanganan Kebakaran dan Kekeringan

Pemkot Denpasar Terima Bantuan Penanganan Kebakaran dan Kekeringan

Pemkot Denpasar Terima Bantuan Penanganan Kebakaran dan Kekeringan

FORUM Keadilan Bali – Pemkot Denpasar menerima bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendukung upaya penanganan kebakaran dan kekeringan musim kemarau.

Bantuan dukungan operasional penanganan darurat kebakaran TPA Suwung Rp 250 juta, dukungan operasional peralatan siaga darurat bencana kekeringan dan dukungan peralatan siaga darurat bencana kebakaran diserahkan Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto diterima Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara serangkaian Rapat Kordinasi Penanganan Darurat Bencana Kekeringan serta Kebakaran Lahan digelar di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Kamis (19/10).

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan membahas penanganan bencana. Karena saat ini wilayah Indonesia masih berada pada situasi El Nino. Khusus Provinsi Bali terdapat beberapa daerah yang tergolong El Nino Ekstrem lantaran satu bulan belum turun hujan. ”Mengapa kami sepakat, antara pemerintah pusat, BNPB, TNI/Polri meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi kekeringan dan El Nino. Upaya ini dilaksanakan untuk memastikan ketersediaan air dengan memberikan bantuan peralatan,” ujarnya.

Sementara Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Kadis Pertanian AA Ngurah Bayu Brahmasta dan Kalaksa BPBD Kota Denpasar Ida Bagus Joni Ariwibawa mengatakan, Pemerintah Kota Denpasar terus membangun sinergi lintas sektor dalam mendukung penanganan kekeringan. Hal ini dilaksanakan dengan berbagai upaya agar pertanian tetap produktif. ”Kami telah menyiapkan berbagai langkah agar pertanian di Kota Denpasar tetap produktif,” ujar Jaya Negara.

Baca Juga :  Pemkot Denpasar Apresiasi Pesona Budaya Sanur Kauh VI, Gali Potensi Desa dan Berikan Ruang Kreativitas Seniman

Kadis Pertanian Kota Denpasar AA Ngurah Bayu Brahmasta menjelaskan sesuai hasil beberapa kali pertemuan dengan instansi terkait disepakati ada beberapa upaya yang akan dilaksanakan menghadapi kemarau panjang dapat berakibat kekeringan atau kekurangan air terhadap lahan-lahan pertanian.

Bayu Brahmasta mengungkapkan langkah yang dilakukan mendata semua subak yang rawan terjadi kekeringan, mengoptimalkan pemanfaatan sumur tanah dangkal di kawasan lahan pertanian dan mengadakan stok pestisida di masing-masing kecamatan/BPP kecamatan dapat membantu petani sesegera mungkin jika ada peningkatan serangan hama dan penyakit.

Dia mengaku pihaknya turun mengoptimalkan petugas pengamat hama dan penyakit (PHP) melakukan pengamatan setiap hari di masing-masing subak mengetahui lebih dini serangan hama dan penyakit sehingga dapat mencegah gagal panen. Selain itu, turut dilaksanakan Kegiatan Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT) dengan maksud dan tujuan menambah pengetahuan dan keterampilan serta wawasan para petani terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi, hama dan penyakit dengan harapan hasil produksi pertanian dapat lebih meningkat. ”Langkah kami siapkan memberikan pengadaan bantuan beberapa komoditi pertanian. Selain padi, tanaman cabai, tanaman sayur-sayuran, dan tanaman bawang. Tak kalah penting mengoptimalkan pelaksanakan kegiatan Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) 2023 dengan tujuan jika terjadi gagal panen maka petani mendapat ganti rugi biaya yang telah dikeluarkan,” ucapnya.

Shares: