FORUMKEADILANBali.com – Pemerintah Kota Denpasar kembali menggelar kegiatan Pendampingan Pemenuhan Sistem Informasi Arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) versi 2 guna mendukung terwujudnya keterpaduan layanan digital dan interopabilitas data dibuka Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana di Gedung Santi Graha, Denpasar, Rabu (4/9).
Kadis Kominfos Kota Denpasar Ida Bagus Alit Adhi Mertha selaku leading sektor pelaksanaan kegiatan ini menjelaskan, penyiapan arsitektur SPBE merupakan tahap awal menuju layanan digital pemerintah terintegrasi. Di dalamnya akan terdapat proses bisnis perangkat daerah terintegrasi dengan penyesuaian terhadap urusan dan fungsi pemerintah, penetapan data induk dan refrensi, integrasi layanan digital dengan interopabilitas data melalui perbaikan manajemen SPBE, dan penyiapan infrastruktur TIK.
Lebih lanjut Alit Adhi Merta menjelaskan di Kota Denpasar persiapan konsolidasi aplikasi telah dilaksanakan dengan melakukan monev seluruh aplikasi yang ada dan akan dikosolidasikan pada 1 portal layanan Denpasar Prama Sewaka. Hal ini mendukung peningkatan pencapaian indeks SPBE di Kota Denpasar semakin meningkat. Tahun 2023 indeks SPBE 3,8 dengan predikat sangat baik. ”Kegiatan pendampingan pemenuhan sistem arsitektur SPBE Versi 2 merupakan salah satu langkah mempercepat mewujudkan keterpaduan layanan digital dan interopabilitas data,” ujarnya.
Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana mengatakan meningkatkan pelayanan publik, Implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Pemerintah Kota Denpasar terus dilaksanakan. Hal ini sesuai visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju.
Dikatakannya penyusunan dan pemanfaatan arsitektur SPBE, Kota Denpasar akan menuju ke fase selanjutnya, dimana fase ini ditandai dengan hadirnya layanan inklusif berbasis citizen centric menggunakan konsep transformasi digital nasional, dengan menerapkan sistem pemerintahan yang sederhana, efisien, dan transparan. ”Bukan lagi membangun aplikasi, namun memanfaatkan dan mengintegarikan aplikasi yang sudah ada dengan prinsip interopabilitas atau berbagi pakai data untuk keterpaduan layanan digital. Di Kota Denpasar, Denpasar Prama Sewaka telah dipersiapkan sebagai layanan utama keterpaduan digital,” ujarnya.
Ditambahkannya, sesuai agenda pendampingan Kementrian PAN-RB dalam penyusunan arsitektur melalui SIA SPBE, pihaknya berharap seluruh layanan digital yang ada dapat dipetakan ke dalam arsitektur SPBE. Ke depannya keterpaduan layanan digital dapat diwujudkan. ”Kami mengajak seluruh perangkat daerah berkolaborasi mewujudkan keterpaduan layanan digital melalui penyusunan arsitektur SPBE Kota Denpasar. Kami menyampaikan terima kasih kepada Kementrian PAN-RB atas waktu yang disediakan kepada Pemerintah Kota Denpasar,” ujar Alit Wiradana. (pas)