
Penarungan Festival 2022 Dibuka, Sekda di Arnawa Ajak Masyarakat Lestarikan Seni dan Budaya
FORUM Keadilan Bali – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa mengajak masyarakat menjaga kearifan lokal, melestarikan seni dan budaya agar tetap ajeg.
Permintaan itu disampaikan Sekda Adi Arnawa saat membuka Penarungan Festival tahun 2022 ditandai pemukulan gong, di Wantilan Pura Dalem Desa Penarungan, Jumat (2/12).
Dengan tagline ”Desa Sejuta Pesona” berbagai kegiatan dan atraksi dalam Festival Penarungan pertama kali dilaksanakan, yakni atraksi kuliner, budaya dan hiburan, pengenalan desa digital, pameran kerajinan, UMKM dan hiburan serta lomba. Sebagai bentuk motivasi dan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Badung, Sekda Adi Arnawa menyerahkan punia Rp 30 juta diterima ketua panitia.
Sekda Adi Arnawa menyampaikan atas nama Pemerintah Kabupaten Badung memberikan apresiasi dan terimakasih kepada masyarakat Desa Penarungan. Meskipun baru memasuki recovery Covid-19, Desa Penarungan mampu melaksanakan event luar biasa melalui Festival Penarungan 2022. Hal ini menunjukkan pasar sudah dilihat Penarungan. Mudah-mudahan semakin banyak destinasi ada di Badung akan memberikan ruang mendorong pariwisata berkelanjutan di wilayah Kabupaten Badung.
Adi Arnawa mengungkapkan pelaksanaan KTT G20 di Nusa Dua berjalan sukses ternyata memberikan angin segar bagi pariwisata Badung. Pertengahan Desember nanti akan mendarat pesawat A380 dari Uni Emirat Arab dengan penumpang 500 orang per flight. Hal ini membuat pariwisata di Bali menggeliat seiring promosi dilakukan dan suksesnya pelaksanaan G20. ”Harus kita jaga, satu-satunya harus kita lakukan sekarang menjaga solidaritas, persatuan dan kesatuan serta tidak keluar dari kearifan lokal, pelestarian seni dan budaya,” jelasnya.
Lebih lanjut Sekda Adi Arnawa mengatakan di tengah kepariwisataan mulai bangkit, masyarakat tidak terlena. Karena saat ini kekhawatiran dunia internasional terhadap krisis pangan dan krisis energi. ”Kita mendorong pariwisata ini. Kita harus melestarikan bidang pertanian, paradigma pembangunan ke depan akan dirubah. Di bagian hulu itu tidak pariwisata, tetapi pertanian dan pariwisata akan menjadi bonusnya. Karena pangan sangat dibutuhkan kelanjutan hidup kita. Kalau bisa dijaga, dengan meningkatkan produksi, menjaga alih fungsi lahan, saya yakin dan percaya pariwisata di Badung, Bali dan Indonesia tetap berkelanjutan,” imbuhnya.
Sementara Perbekel Penarungan Ni Wayan Kerni mengatakan pelaksanaan Penarungan Festival mengembangkan dan mempromosikan desa wisata sekaligus meningkatkan perekonomian Desa Penarungan di bawah naungan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Festival ini semua lapisan masyarakat dilibatkan, dari anak-anak TK menampilkan drum band, tingkat SD ikut lomba melukis, tingkat SMP peragaan busana, ibu-ibu PKK lomba karaoke dan tari cak wanita 85 orang, lomba busana berpasangan untuk lansia, hingga masyarakat umum juga bisa berpartisipasi. ”Semoga festival ini, desa wisata Penarungan lebih dikenal masyarakat luas sebagai destinasi wisata dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” harapnya.