
: (Foto : fkb/agung jelantik)
Pengabdian Masyarakat Prodi S2 Pendidikan Bahasa Inggris Unmas
DENPASAR, FORUMKEADILANBali.com – Lanskape kehidupan termasuk dunia pendidikan mengalami perubahan yang sangat paradigmatic. Lembaga Pendidikan khususnya pendidikan tinggi ditantang terus berinovasi sehingga dapat mewujudkan generasi abad 21 terwujud.
Hal itu melatarbelakangi Program Studi Magister (S2) Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar tergerak melakukan kegiatan pengabdian masyarakat (PKM) dengan tajuk Penggunaan Tehnologi dalam Asessment Formatif dan Sumatif.
Menurut Ketua Tim Pelaksana Kegiatan Prof. Dr. Ida Ayu Made Sri Widiastuti, S.Pd, M.Pd, M.Hum tema yang diambil merupakan respon Unmas Denpasar atas transformasi sistem penilaian atau assessment yang saat ini tengah terjadi. ”Saat ini assement atau penilaian pendidikan mengalami transformasi sesuai dengan perkembangan,” kata Widiastuti Selasa (15/7/2025).
Lebih lanjut Widiastuti menjelaskan, program ini dirancang memperkuat kompetensi profesional guru dalam merancang, mengembangkan, dan menerapkan asesmen berbasis teknologi yang relevan dan kontekstual dengan kebutuhan peserta didik masa kini. Kegiatan ini, guru-guru dari jenjang SD hingga SMA dan SMK terlibat aktif dalam pelatihan dan pendampingan, menunjukkan antusiasme tinggi terhadap inovasi teknologi dalam pembelajaran. ”Kita berharap kegiatan ini akan memberikan manfaat bukan saja kepada guru. Namun sebagai bentuk pengabdian Unmas dalam meningkatkan kualitas pendidikan,” imbuh Widiastuti yang juga Sekretaris BAN-PDM Bali ini.
Ditambahkan, asesmen bukan hanya sekadar alat ukur, tetapi juga strategi untuk membangun keterlibatan dan pemahaman siswa secara lebih mendalam. Karena itu, guru perlu dibekali dengan kemampuan merancang asesmen yang tidak hanya akurat, tetapi juga interaktif dan menarik. Dengan demikian, proses asesmen akan benar-benar mampu mengukur kompetensi siswa secara holistik. Materi yang diberikan yakni pengenalan dan praktik langsung menggunakan platform digital populer seperti Google Forms, Quizizz, dan Kahoot. Peserta dilatih menyusun soal berbasis keterampilan Bahasa Inggris dengan pendekatan kreatif dan fungsional. ”Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini,” ujarnya.
Pemateri Dewa Sang Made Widiantara, S.S., yang juga salah seorang mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Inggris dalam paparannya menyebutkan tehnologi hanyalah alat bantu yang mempermudah proses asesmen berbasis digital. Meski demikian, dibutuhkan langkah-langkah praktis agar penggunaan tehnologi digital ini memberikan manfaat maksimal bagi guru. Teknologi bukan hanya alat bantu, tetapi juga jembatan untuk menciptakan proses penilaian yang lebih bermakna dan menyenangkan. ”Memanfaatkannya secara tepat, guru dapat menciptakan ekosistem belajar yang lebih adaptif dan transformatif,” ucap Widiantara.
Selain pelatihan, kegiatan juga mencakup sesi simulasi pembuatan soal, analisis hasil asesmen, serta praktik pendampingan langsung di bawah bimbingan tim dosen dan mahasiswa. Kegiatan ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan praktisi pendidikan lapangan dalam menciptakan pembelajaran yang relevan, efektif, dan berdaya saing tinggi di era digital.
Pelaksanaan PkM ini berlangsung sehari yang dipusatkan di aula Kampus Unmas Denpasar dengan melibatkan para dosen pascasarjana (S2) Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP Unmas Denpasar. Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Dr. I Komang Budiarta, S.Pd., M.Hum., M.Pd., serta mahasiswa dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. (jel)