
: (Foto : fkb/pas)
Percepat Penurunan Stunting, Gebyar Pelatihan Model Ginalatrik Sasar Masyarakat Desa Mengesta, Tabanan
TABANAN, FORUMKEADILANBali.com – Desa Mengesta, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan menjadi tuan rumah gebyar pelatihan Model Ginalatrik mempercepat penurunan stunting di Provinsi Bali digelar, baru-baru ini.
Kegiatan dikemas lewat program One Student One Banjar diharapkan dapat berperan sebagai agen edukasi dan kader posyandu sebagai fasilitator dalam menyebarluaskan praktik Ginalatrik kepada ibu balita. Hadir dalam acara tersebut, Wakil Direktur I Poltekkes Kemenkes Denpasar Ni Luh Kompyang Sulisnadewi Kepala Puskesmas Penebel I, dan Perbekel Desa Mengesta I Wayan Eka Suprianta.
Perbekel Desa Mengesta, I Wayan Eka Suprianta berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi kader posyandu dengan tambahan pengetahuan dan ketrampilan mengenai Model Ginalatrik. Model ini merupakan integrasi dari edukasi gizi, stimulasi pijat tuina, dan latihan psikomotorik bagi balita stunting. ”Kami berharap kegiatan ini dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan posyandu dan menurunkan angka stunting di Desa Mengesta,” katanya.
Wakil Direktur I Poltekkes Kemenkes Denpasar, Ni Luh Kompyang Sulisnadewi menyampaikan kegiatan ini dapat berdampak positif bagi seluruh kader posyandu di Desa Mengesta dan seluruh Bali. Adanya pelatihan Model Ginalatrik, kader posyandu dapat memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk memberikan edukasi gizi, stimulasi pijat Tuina, dan latihan psikomotorik kepada ibu-ibu balita yang anaknya mengalami permasalahan gizi stunting dan gizi kurang. ”Ini dapat menjadi pemantik ibu-ibu balita rajin datang ke posyandu dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi dan kesehatan bagi anak,’’ ujarnya.
Sulisnadewi beharap kegiatan ini dapat menjadi model bagi daerah lain di Indonesia dalam upaya percepatan penurunan stunting. Dengan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan angka stunting dapat ditekan seminimal mungkin. ”Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk melakukan hal yang sama,” ungkapnya.
Koordinator Tim Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Denpasar Dr. I Wayan Juniarsana, SST, M.Fis., mengatakan bahwa kegiatan pelatihan Model Ginalatrik ini meliputi pemberian materi tentang edukasi gizi dan pola pemberian makanan balita, stimulasi pijat Tuina, dan latihan psikomotorik bagi balita. Penerapannya melalui pendekatan One Student One Banjar, mahasiswa dari Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Denpasar berperan sebagai agen edukasi dan kader posyandu sebagai fasilitator dalam menyebarluaskan praktik Ginalatrik kepada ibu balita.
Dia memberikan apresiasi lantaran peserta pelatihan sangat antusias, dan berharap kegiatan ini dapat berkesinambungan serta mencapai tujuan diharapkan dalam percepatan penurunan stunting di Desa Mengesta dan seluruh Bali. Kegiatan ini diharapkan kader posyandu dapat menjadi agen perubahan dalam upaya percepatan penurunan stunting di Provinsi Bali. ”Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal bagi kader posyandu meningkatkan kualitas pelayanan dan menurunkan angka stunting di Desa Mengesta dan seluruh Bali,’’ paparnya.
Ditambahkannya, kegiatan pelatihan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dan kesehatan bagi anak. Dengan demikian, angka stunting di Provinsi Bali dapat menurun signifikan. ”Kami berkomitmen terus mendukung kegiatan seperti ini demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tambahnya. (pas)