Persiapan Karya Maligia Punggel, Puri Agung Bangli Laksanakan Prosesi Buat Jajanan Suci

Persiapan Karya Maligia Punggel, Puri Agung Bangli Laksanakan Prosesi Buat Jajanan Suci
BUAT JAJAN SUCI - Prosesi Pembuatan Jajanan Suci serangkaian pelaksanaan Meligia Punggel di Puri Agung Bangli, Rabu (11/6/2025).
📷: (Foto : fkb/jelantik)

Persiapan Karya Maligia Punggel, Puri Agung Bangli Laksanakan Prosesi Buat Jajanan Suci

BANGLI, FORUMKEADILANBali.com – Persiapan Karya Maligia Punggel Puri Agung Bangli, yang akan dilaksanakan tanggal 23 Agustus 2025 mendatang, Desa Adat Kawan, Bangli,  Selasa (10/6) dilaksanakan prosesi ”nyuci” ditandai pembuatan aneka ragam jajanan suci yang akan digunakan sebagai sarana bakti. Prosesi pembuatan jajanan suci ini, dipuput Ida Pedanda Istri Agung dari Griya Manuaba Giri Jati Soetha Sentana Bukit Bangli.

Prosesi diawali persembahyangan bersama memohon kelancaran pelaksanaan karya tersebut. Menurut Ida Pedanda Istri Agung, prosesi ’’nyuci” awal dimulainya pembuatan berbagai jajanan suci yang akan dipergunakan sebagai sarana bakti untuk karya Maligia Punggel.  “Jajanan yang dibuat sekarang untuk sarana bakti nyatur niri dan nyatur mukti. Ada 11 jenis jajanan suci sekarang dibuat,” ujar Ida Pedanda Istri Agung selaku Tarpini dalam Karya Maligia Punggel di Puri Agung Bangli. Total jumlah jajan yang dibuat masing-masing jenis mencapai ratusan.

Lebih lanjut dijelaskan, sesuai namanya prosesi nyuci yang dilaksanakan menjelang karya besar di Bali itu tergolong sakral. Sebab, yang diutamakan adalah kesucian. Karena itu, perempuan yang cuntaka (haid) dan menyusui tidak diperkenankan ikut dalam prosesi nyuci. Selain itu, para istri yang turut dalam proses pembuatan jajanan suci, wajib mengenakan sengkulung (pengikat kepala) dari kain atau janur. Maknanya agar dalam proses pembuatan jajanan suci tersebut, tidak sampai tercemar kotoran kepala atau pun rambut. “Yang terpenting pikiran, perkataan dan perbuatan saat pelaksanaan nyuci harus suci,” ujarnya.

Baca Juga :  Karya Agung di Pura Paibon Kawitan Ki Gusti Dauh Baingin Patra Arya Kuthawaringin, Dawan Kaler

Sementara Manggala Karya Maligia Punggel Puri Agung Bangli, A.A  Gde Putra Wiraguna menjelaskan makna pelaksanaan upacara pemiut untuk pembesihan sekala niskala sebagai awal dari rangkaian karya Maligia Punggel. Selain membersihkan atau penyucian lokasi karya. Untuk penyucian hati dan pikiran bagi warga yang akan melaksanakan karya Maligia Punggel supaya lebih fokus dalam menyukseskan bersama-sama setiap tahapan dan rangkaian karya tersebut.  “Pikiran, perkataan dan prilaku kita dalam menjalankan karya ini sampai akhir harus dijaga kesucianya,” jelas Agung Wiraguna yang juga Ketua Maha Gotra Tirta Harum (MGTH).

Untuk diketahui, pelaksanaan Maligia Punggel di Puri Agung Bangli tahun ini, dilaksanakan setelah 8 tahun pelaksanaan Maligia Punggel tahun 2017 lalu di lokasi yang sama. Saat ini, tercatat 53 puspa dari banjar adat Puri Agung Bangli dan 11 puspa pengiring akan ikut dalam Maligia Punggel di Puri Agung Bangli. (jel)

Shares: