
Petani Subak Tegallalang Keluhkan Tanaman Palawija Diserang Kera
FORUMKEADILNBali.com – Petani di Bangli, terutama ladangnya di alur sungai dan jurang mengeluhkan tanaman palawija yang ditanam diserang sekaligus dirusak gerombolan kera.
Kawanan kera menggangu dan menyerang tanaman petani hingga gagal panen. Sebagian petani mencoba menanam albezia, kelapa dan sejenisnya juga diserang kera. Sehingga kehilangan akal menghindari serangan hama satu ini.
Petani di Subak Tegalalang, Bangli I Wayan Ramped mengungkapkan, serangan kera terhadap tanaman kacang tanah dan jagung tidak bisa panen. Serangan terjadi di areal dekat sungai dan jurang. Bahkan kera dengan ganas menghabiskan tanaman yang yang ditanam sampai tidak menghasilakn apa-apa karena sudah habis dimakan kera. ”Tiang (saya,red) biarkan ladang tidak tanami. Ada teman saya menanam kelapa buahnya habis dimakan kera,” keluh Ramped, Kamis (9/1/2025).
Ramped mengaku serangan hama kera kian mengganas menyebabkan gagal panen total. Ia mengalami kerugian besar, terutama pembelian benih, pupuk, waktu dan tenaga. Tak kecuali ongkos traktor untuk membajak sawah. ”Lebih baik tidur dari pada becocok tanam akan habis dimakan kera,” katanya.
Sementara Kelihan Tempek di Subak Tegalalang, Bangli Sang Ketut Rencana ketika ditanya soal serangan hama, mengatakan kalau serangan hama kera menjadi lagu lama bagi petani di wilayahnya. Sebagian areal pertanian berada di alur sungai yang nota bena rumahnya kera ”Lahan petani sebagian bsar berada di alur sungai menjadi langgnan kera,” ucapnya.
Rencana menuturkan populasi kera terus bertambah, intensitas serangan ke tanaman milik petani semakin meningkat dan merusak tanaman lainnya. ”Kera menyerang tanaman sudah tidak asing lgi, dan kera sekarang bukan memakan kelapa, pisang, ketela pohon, durian. Namun padi, bahkan albezia pun dirusak,” jelasnya.
Sementara Anggota DPRD Bangli Gusti Nyoman Triana Putra ketika dimintai tanggapannya atas keluhan petani tersebut, Jumat(10/1) mengaku mendengar keluhan petani atas serangan kera terhadap tanaman. Menurutnya, petani dihadapkan pada kondisi dilematis. Kalau meninggalkan profesi salah, kalau menekuni profesi lain ada tantangan berat. ”Petani sekarang dituntut berinovasi,” ujar Triana Putra yang duduk di Fraksi PDIP ini.
Politisi asal Bebalang ini berharap petani bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Bangli dalam hal ini Dinas Pertanian untuk mencari solusi terbaik. Diharapkan Kepada Dinas Pertanian tidak menyerah terkait tanaman peani diserang kera. Namun terus mencari langkah terbaik untuk dapat menemukan format pas bagi petani yang wilayahnya diobak-abrik kera. ”Kami tidak setuju membasmi kera, karena kera bagian dari ekosistem mesti dijaga,” katanya.
Triana Putra minta petani menjaga lahan pertanian gotong royong untuk meminimalisir serangan kera. Subak di Banjar Tegal dan Suranadi juga mengeluhkan serangan monyet. ”Kami harap petani gotong royong menjaga tanaman,” harapnya. (sum)