Pimpin Peringatan Hari Puputan Margarana Ke-76, Wagub Cok Ace Ajak Generasi Milenial Tiru Keteladanan Pahlawan Pejuang Kemerdekaan

Pimpin Peringatan Hari Puputan Margarana Ke-76, Wagub Cok Ace Ajak Generasi Milenial Tiru Keteladanan Pahlawan Pejuang Kemerdekaan

Pimpin Peringatan Hari Puputan Margarana Ke-76, Wagub Cok Ace Ajak Generasi Milenial Tiru Keteladanan Pahlawan Pejuang Kemerdekaan

FORUM Keadilan Bali – Sejarah bangsa Indonesia mencatat bahwa Puputan Margarana merupakan suatu peristiwa heroik dari pasukan Ciung Wanara bersama-sama rakyat dipimpin Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai menjaga kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dari penjajah yang ingin menguasai tanah tumpah darah sampai tetes darah penghabisan yang dinamakan ”Puputan Margarana”.

Puputan memiliki makna pengorbanan dalam peperangan membela kebenaran, keadilan, mempertahankan harkat dan martabat, serta kedaulatan bangsa, merupakan perjuangan ikhlas, terhormat dan bukan pengorbanan yang sia-sia. Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Bali Prof. Tjok. Oka Sukawati saat memimpin upacara peringatan Hari Puputan Margarana ke-76 tahun 2022, di Taman Pujaan Bangsa Margarana, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Minggu (20/11).

Wagub Cok Ace mengungkapkan sebagai penghargaan atas hal itu, pihaknya memperingati peristiwa Puputan Margarana setiap tahun. Upacara peringatan ini bukan hanya sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kemerdekaan yang dinikmati. Namun sebagai refleksi terhadap jati diri sebagai bangsa bermartabat yang dilahirkan oleh para pejuang. Perjuangan dan pengorbanan tanpa pamrih para pahlawan dalam peristiwa heroik Puputan Margarana tanggal 20 Nopember 1946 tersebut patut dijadikan contoh dan teladani semangat perjuangan para pahlawan semua komponen masyarakat era sekarang ini, mengisi kemerdekaan demi mencapai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur. ”Sejalan dengan hal tersebut, maka sangat tepat tema diangkat dalam peringatan saat ini adalah “Mengimplementasikan Nilai-nilai Puputan Margarana Menuju Bali Unggul”, yakni berjuang melawan kemalasan dan kebodohan,” tegas Wagub Cok Ace.

Baca Juga :  Antisipasi Demam Berdarah,  Puskesmas 3 Denpasar Selatan Fogging dan Larvasida

Dia mengaku banyak hal dapat diteladani dari peristiwa sejarah masa lalu. Salah satunya kebersamaan dalam berbagai perbedaan. Boleh berbeda dalam tugas dan fungsi masing-masing, namun hendaknya bersama-sama mewujudkan kesejahteraan sosial. Dalam konteks budaya Bali, memiliki nilai-nilai kearifan lokal adi luhung, antara lain konsep Tri Hita Karana dan konsep menyama braya. Nilai kearifan lokal tersebut pada hakekatnya selaras dengan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia. ”Konsep Tri Hita Karana mengajarkan keharmonisan dan keselarasan hubungan antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, manusia dengan sesamanya dan manusia dengan alam serta lingkungan. Konsep menyama braya mengajarkan semangat kebersamaan dan kekeluargaan dalam memecahkan berbagai persoalan kehidupan sehari-hari,” imbuh Wagub Cok Ace.

Lebih lanjut Wagub Cok Ace menyampaikan, bercermin dari konsep nilai perjuangan masa lalu yang diadaptasikan dengan konsep-konsep pembangunan pada masa sekarang ini. Melalui momentum peringatan Hari Puputan Margarana ke-76 tahun 2022 ini, mengajak seluruh krama Bali terus memupuk dan meningkatkan rasa solidaritas sosial dengan dijiwai oleh semangat dan nilai-nilai luhur kepahlawanan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Bali dengan visi, misi dan Program Pembangunan Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana yang bermakna “Menjaga Kesucian dan Keharmonisan Alam Bali Beserta Isinya. Mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sakala-niskala menuju kehidupan krama dan Gumi Bali sesuai dengan prinsip Trisakti Bung Karno, Berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah dan terintegrasi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945.

Lebih lanjut Wagub Cok Ace menegaskan momentum historis ini aga menjadi dasar pijakan dalam mensukseskan pembangunan daerah Bali dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Peringatan hari Puputan Margarana ke-76 dihadiri Ketua DPRD Provinsi Bali, Wakil Bupati Tabanan dan segenap unsur terkait juga diisi dengan peletakan karangan bunga dan tabur bunga di pusara pejuang kemerdekaan, sekaligus dilengkapi dengan penandatanganan Surat Sakti dan Panji-Panji Perjuangan I Gusti Ngurah Rai.

Baca Juga :  Wawali Arya Wibawa Hadiri Karya Pujawali dan Pamlaspas Banjar Padangsumbu Tengah
Shares: