
Pj. Gubernur Bali Apresiasi Kepedulian LSM Jaga Kebersihan Sungai di Bali
FORUM Kadilan Bali – Penjabat (Pj) Gubernur Bali S.M Mahendra Jaya mengapresiasi kepedulian LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) menjaga kebersihan lingkungan terkait penangnan sampah plastic di Bali,
Hal itu disampaikan Pj. Gubernur Mahendra Jaya saat menerima audiensi Organisasi Nirlaba yaitu Sungai Watch terkait penanganan sampah plastik di Bali, di Ruang Rapat Gubernur Bali, Rabu (25/10).
Pj. Gubernur Mahendra Jaya mengugkapkan apresiasi atas kepedulian dari organisasi Sungai Watch untuk membantu Bali menangani permasalahan sampah. Ia mengakui permasalahan sampah di Bali merupakan permasalahan sangat kompleks dan sulit diatasi. Karena itu, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, melainkan membutuhkan bantuan dari berbagai pihak.
Pj. Gubernur Mahendra Jaya mengajak Sungai Watch dan organisasi relawan lingkungan lainnya ”ngrombo” atau bergotong royong entaskan permasalahan sampah di Bali. Ia akan selalu terbuka jika para relawan memberikan masukan membangun kepada pemerintah terkait pengentasan masalah sampah di Bali. ”Sampah di Bali tidak tersortir, itu kendalanya,” ungkapnya.
Ia menambahkan Pemerintah Provinsi Bali sejak awal telah berencana menutup TPA Suwung dengan mengalihkan pengelolaan sampah di daerah Sarbagita menuju TPST serta TPS3R yang ada saat ini. Namun hal tersebut masih terkendala kapasitas pengolahan sampah belum maksimal. ”Tadinya TPST Kertalangu kita harapkan 400 ton per hari, tapi prakteknya hanya 150 ton. Sedangkan produksi sampah di Bali 1100 ton per hari untuk Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan),” ungkapnya.
Terkait TPA Suwung, Pj. Gubernur Mahendra Jaya memaparkan kebakaran di TPA Suwung dan TPA lainnya memberikan pelajaran untuk semua bahwa pemilahan sampah benar-benar harus dilakukan. Terlebih Bali sudah memiliki Perda penanganan sampah berbasis sumber. Jika Perda ini dimaksimalkan maka beban TPA tidak terlalu berat. Untuk itu, perubahan paradigma di masyarakat terkait pemilahan sampah harus dibangun. ”Saya harap ke depan bisa memasukan ke dalam kurikulum sampai ke TK dalam penerapan pemilahan sampah. Sehingga sejak dini telah terbentuk generasi memiliki karakter bisa memilah sampah dengan baik,” ucapnya.
Pj. Gubernur Mahendra Jaya menuturkan ke depan akan melakukan optimalisasi penerapan Perda Pemprov Bali No. 5 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah, khususnya pada penegakan hukum jika terjadi pelanggaran dalam pembuangan sampah sembarangan. Ia berharap ada langkah preventif dari semua pihak pengelolaan sampah di Bali dapat diatasi.
Sementara itu, Founder Sungai Watch Gary Bencheghib mengatakan Sungai Watch merupakan sebuah organisasi nirlaba/yayasan yang memiliki fokus untuk menghentikan laju sampah plastik sebelum masuk ke laut dengan cara membersihkan sungai dengan memasang jaring sampah. Selain kegiatan pembersihan, organisasi tersebut juga melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat sekitar. ”Kami telah mengidentifikasi 350 lebih tempat pembuangan sampah ilegal di Bali (titik oranye). Kami berusaha membersihkan semua tempat pembuangan terbuka ilegal ini melalui pembersihan mingguan dan darurat. Ke depan kami ingin keterlibatan Pemkab dalam menertibkan TPA ilegal yang semakin menjamur,” pungkasnya.