
Pj. Gubernur Bali Mahendra Jaya Apresiasi Bank BPD Bali
FORUM Keadilan Bali – Penjabat Gubernur Bali S.M Mahendra Jaya mengapresiasi Bank BPD Bali konsisten terapkan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan Kantor Pengelola Daftar Hitam Nasional (KPDHN) dalam area sistem pembayaran yang diberlakukan.
Hal ini disampaikan Pj. Gubernur Mahendra Jaya saat menghadiri pertemuan tahunan Bank Indonesia tahun 2023 di Jakarta, Rabu (29/11).
Bank BPD Bali memperoleh penghargaan sebagai peserta sistem Pembayaran BI (SKNBI dan KPDHN) Terbaik kategori Area Sistem Pembayaran, dalam Award Bank Indonesia pada pertemuan tahunan Bank Indonesia 2023.
Dalam kesempatan ini, Presiden RI Joko Widodo hadir langsung mengajak semua lembaga perbankan yang ada di Indonesia menjaga stabilitas perekonomian bangsa. ”Saya tahu kondisi perekonomian kita senang tidak stabil, dan dunia sedang tidak baik-baik saja. Saya bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak khususnya lembaga perbankan, kementerian keuangan, pemerintah daerah, OJK, BI, LPS dan pihak swasta sudah bekerja sama dengan baik dan konsisten menjaga perputaran perekonomian di Indonesia. Sehingga Indonesia masih tetap tumbuh dan stabil dengan pertumbuhan ekonomi yang berada di kisaran 5%, meskipun banyak pelaku usaha yang peredaran uangnya semakin kering,” ungkapnya.
Pertemuan tahunan Bank Indonesia tahun 2023 ini mengangkat tema “Sinergi memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional” diharapkan menjadikan booster dan momentum untuk menjaga pertumbuhan fiscal agar bisa naik dan meningkat. Disamping menjadi sebuah pergerakan ekonomi nasional sehingga membuka lapangan kerja baru dapat menopang ekonomi berkelanjutan.
Ditambahkan Presiden Jokowi, dampak perubahan iklim akan terjadi, seperti sudah dirasakan. Salah satunya pemanasan global mengakibatkan produksi pangan menurun, dan ditambah 22 negara membatasi ekspor pangan. Hingga saat ini realisasi belanja fiskal daerah masih di angka 64% dan pusat berada pada 76%. “Saya mengajak seluruh perbankan harus hati-hati dan lebih di dorong lagi kreditnya terutama UMKM. Hati-hati di pangan terutama beras, artinya kita harus optimis terkait ketersediaan pangan dan perputaran ekonomi. Namun tetap harus waspada pada perubahan yang super cepat dan bijaksana dalam melangkah. Antisipasi terhadap semua skenario ke depan, cepat merespon, menyelesaikan jika ada masalah, perkuat KSSK atau Komite Stabilitas Sistem Keuangan untuk menjaga stabilitas sektor keuangan,” tutup Jokowi.