
Provinsi Sumatera Barat Pelajari Penanganan Stunting Di Denpasar
FORUM Keadilan Bali – Rombongan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dipimpin Wakil Gubernur Audy Joinaldy bersama Wakil Walikota dan Wakil Bupati se-Sumatera Barat serta OPD terkait melakukan kunjungan kerja ke Kota Denpasar penanganan masalah stunting diterima Wawali Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa di Gedung Sewaka Dharma Denpasar, Jumat (26/05).
Hadir juga dalam kesempatan tersebut Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati. Kunjungan dilakukan dalam rangka studi komparatif tentang cara pencegahan stunting dan penurunan prevalensi angka stunting untuk melahirkan generasi emas berkualitas.
Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldy menyampaikan kunjungan kerja ke Bali khususnya Kota Denpasar untuk melakukan studi komparatif penanganan stunting dan penurunan prevalensi angka stunting. Bali khususnya Denpasar dipilih karena memiliki angka stunting rendah berada dibawah rata-rata nasional. ”Kami ingin mengetahui kiat-kiat Kota Denpasar penanganan stunting hingga menjadi terendah di Provinsi Bali. Kami ingin sharing program apa saja telah dilakukan,” katanya.
Sementara Wawali Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menyampaikan selamat datang rombongan Sumbar dan berterima kasih telah menjadikan Bali khususnya Denpasar sebagai objek kunjungan. ”Kami berharap kunjungan ini dapat mempererat jalinan tali silaturahmi Bali dan Sumbar,’’ harap Arya Wibawa.
Menyinggung program penanganan stunting di Kota Denpasar, Arya Wibawa menjelaskan, prevelensi angka stunting Denpasar tahun 2022 sebesar 5,5% dengan target kedepan 4%. Denpasar penanganan stunting melibatkan tim konvergensi multi sektor. ”Program prioritas yang dilakukan memberikan edukasi pengasuhan 1000 hari pertama kelahiran bagi ibu hamil dan keluarga serta peningkatan pelayanan posyandu dan pemberian makanan tambahan yang dipantau oleh TP PKK,” ujarnya.
Dia menambahkan penanganan stunting di Kota Denpasar melibatkan Dinas PUPR dalam pembangunan sanitasi serta air bersih bagi warga. Ada juga program Keluarga Harapan (PKH) dan BLT dari Dinas Sosial, serta pembinaan masyarakat terkait penganekaragaman dan pemanfaatan sumber daya lokal.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kota Denpasar, I Gusti Agung Sri Wetrawati menuturkan penanganan stunting memerlukan keterlibatan seluruh sektor. Hal ini dilakukan agar angka stunting di Kota Denpasar semakin menurun dan ditargetkan di bawah angka 4 persen. Sehingga dapat lahir generasi emas berkualitas di Kota Denpasar.
Pertemuan dilanjutkan dengan diskusi dan diakhiri dengan tukar-menukar cenderamata.