
Proyek Percontohan Pembayaran Digital, Wali Kota Jaya Negara Luncurkan Gen Dental di SMPN 2 Denpasar
FORUM Keadilan Bali – Memudahkan bertransaksi dan meningkatkan pemahaman wawasan mengenai elektronifikasi dalam melakukan transaksi, Pemkot Denpasar melalui Bapenda Kota Denpasar meluncurkan program menyasar kaum melenial dengan program Generasi Denpasar Digital (Gen Dental).
Gen Dental ini diluncurkan Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara ditandai penyematan kalung duta digital kepada siswa SMPN 2 Denpasar, Selasa (14/2) di Aula SMPN 2 Denpasar.
Hadir dalam kesempatan ini, Kepala Bapenda Kota Denpasar I Gusti Ngurah Eddy Mulya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Denpasar AA Gde Wiratama, Kepala SMPN 2 Denpasar Gusti Agung Ayu Made Seniwati, perwakilan Bank BPD Bali berserta guru dan siswa setempat.
Selain meluncurkan Gen Dental Walikota Jaya Negara berkesemptan berbelanja di kantin kejujuran menggunakan pembayaran digital Qris. ”Peluncuran Gen Dental di SMPN 2 Denpasar ini dapat memberikan percontohan dalam melakukan segala jenis transaksi baik di sekolah maupun saat diluar sekolah dengan contoh melakukan pembayaran di kantin, pembayaran dana Komite sekolah serta pembayaran lainnya dengan mengimplementasikan elektronifikasi digital pada keluarga di rumah,” kata Jaya Negara.
Dia mengungkapkan sekolah ini menjadi pilot project penerapan pembayaran secara digital di sekolah. Pertengahan tahun 2023 ini, ditarget 15 SMP Negeri di Denpasar sudah menerapkan pembayaran dengan digital. Pembayaran digital ini dilakukan meliputi pada pembayaran uang komite, uang suka duka, hingga kantin kejujuran. Pembayaran dilakukan dengan melakukan scan QR Code QRIS.
Dia berharap semoga kolaborasi antara Pemkot Denpasar, Bank BPD Bali dengan kaum melenial SMPN 2 Denpasar yang di sebut Gen Dental dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.
Kepala Bapenda Kota Denpasar I Gusti Ngurah Eddy Mulya mengatakan pembayaran dengan kanal digital ini berbasis QRIS. Dimana goal dari penerapan pembayaran digital ini adalah transparansi, akuntabilitas, dan kejujuran khususnya di kalangan siswa. ”Kami di pemerintah daerah di Kota Denpasar sudah 100 persen menerapkan pembayaran digital. Sekarang kami sasar masyarakat, pelaku UMKM termasuk di sekolah,” katanya.
Dia mengaku menargetkan pertengahan tahun 2023 ini 15 SMP Negeri di Kota Denpasar sudah menerapkan pembayaran digital. Selanjutnya akhir tahun 2023 akan melanjutkan ke tingkat SMA/SMK di Kota Denpasar. Setelah itu, barulah pihaknya akan menerapkan ke SMP, SMA/SMK swasta di Denpasar. ”Memang ada beberapa gangguan dalam penerapannya seperti terkendala sinyal, atau siswa tidak memiliki perangkat seluler, tapi kami minimalisir gangguan tersebut. Apalagi saat ini siswa sangat dekat dengan teknologi sehingga tidak banyak kendala,” ucapnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Denpasar AA Gde Wiratama mengatakan uji coba pelaksanaan pembayaran digital ini dimulai sejak November 2022. Proses uji coba tersebut respon siswa sangat baik. ”Kami imbaskan ke sekolah-sekolah khususnya SMP Negeri lainnya untuk mendukung Denpasar jadi kota digital,” paparnya.
Kepala SMPN 2 Denpasar Gusti Agung Ayu Made Seniwati mengatakan penerapan pembayaran digital ini memang tak bisa menyasar 100 persen siswa. Karena ada siswa ekonomi kurang sehingga tidak memiliki handpone.
Ia menilai selama pelaksanaan uji coba di sekolahnya, penggunaan QRIS untuk melakukan pembayaran ini efektif.
Salah seorang siswa SMPN 2 Denpasar I Wayan Mediana Angga Saputra mengatakan penggunaan pembayaran dengan QRIS ini sangat simpel. ”Tidak usah bawa uang. Yang penting punya saldo bisa menggunakan,” kata Angga.
Berbelanja juga tidak perlu menunggu atau memikirkan kembalian, karena langsung bisa diketik jumlah yang harus dibayarkan.