
: )Foto : fkb/ist)
PWI DIY Dukung Penetapan Hari Kebudayaan Nasional Setiap 17 Oktober
YOGYAKARTA, FORUMKEADILANBali.com – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan dukungan penuh terhadap pengajuan Hari Kebudayaan Nasional (HKN) diinisiasi Tim 9 Garuda plus. Hal ini disampaikan dalam audiensi di Kantor PWI DIY, Jl. Gambiran 45, Pandeyan, Umbulharjo, Yogyakarta, pada Rabu (18/6/2025).
Tim 9 Garuda plus dipimpin langsung inisiator HKN, Nano Asmorondono dihadiri sejumlah tokoh budaya nasional seperti Yani Saptohoedojo, Yati Pesek, Ahmad Charris Zubair, Ariyanto, Isti Sri Rahayu, dan Isti Muryani.
Kunjungan tersebut disambut hangat Ketua PWI DIY, Hudono beserta jajaran pengurus terdiri dari Mussahada, Widyo Suprayogi, Nadi Mulyadi, Heri Susanto, Agus Susanto, dan Yulia Puspitasari.
Hudono menyampaikan PWI DIY selalu mendukung program-program kemaslahatan bersama, termasuk pengajuan Hari Kebudayaan Nasional. Ia menegaskan, PWI DIY siap berperan melalui pemberitaan yang akurat dan mendalam dengan mengerahkan wartawan yang kompeten. ”Saya mendukung, merespon, dan respect adanya pengajuan Hari Kebudayaan Nasional ini,” tegas Hudono.
Nano Asmorondono dalam kesempatan tersebut mengatakan kunjungan ke PWI DIY sekaligus menjadi ajang nostalgia sekaligus upaya menjalin sinergi. Ia menjelaskan Hari Kebudayaan Nasional perlu ditetapkan sebagai bagian dari upaya penguatan jati diri dan diplomasi budaya bangsa. ”Kebudayaan itu bukan hanya seni, tetapi mencakup kehidupan, kreativitas, adat istiadat, dan nilai-nilai yang membentuk karakter bangsa,” ungkap Nano.
Ahmad Charris Zubair mengungkakan kebudayaan adalah sistem nilai yang menciptakan harmoni antara manusia dengan Tuhan, sesama, alam semesta, dan dirinya sendiri. Ia menambahkan penetapan HKN penting untuk memperkuat jati diri bangsa dan menumbuhkan kepercayaan diri kolektif.
Ia menerangkan tanggal 17 Oktober yang diusulkan sebagai Hari Kebudayaan Nasional merujuk Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 1951 tentang lambang negara dan tulisan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, dinilai memiliki nilai historis dan simbolik dalam perjalanan budaya Indonesia.
Selama ini, Tim 9 Garuda plus telah melakukan berbagai langkah konkret, seperti forum kajian HKN bersama Menteri Kebudayaan RI pada 18 Januari 2025, penyerahan proposal naskah akademik kepada Fadli Zon tanggal 3 Februari 2025, penyampaian usulan ke Kementerian Kebudayaan (22 Mei 2025), FGD bersama tokoh budaya, akademisi, dan pemuka agama se-Indonesia (21 Mei 2025), dan FGD nasional secara daring dan luring difasilitasi oleh anggota Komite III DPD RI DIY, Ahmad Syauqi Soeratno (4 Juni 2025).
Hudono menegaskan pentingnya sosialisasi lebih lanjut kepada masyarakat, termasuk kepada Ngarso Dalem dan pihak-pihak terkait. Ia menilai pengajuan HKN ini sejalan dengan semangat kebudayaan nasional dan patut didukung penuh. (fkb/pas)