
Ritual Imlek 2575 Digelar di Kawasan Heritage Jl. Gajah Mada, Wujud Keberagaman, Padukan Budaya Tionghoa dan Bali
FORUM Keadilan Bali – Ritual perayaan Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili digelar semarak di kawasan Heritage Jalan Gajah Mada, Sabtu (24/2).
Ritual itu dihadiri Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama anggota DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya, anggota DPRD Kota Denpasar I Ketut Suteja Kumara, Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Antari Jaya Negara dan Panglingsir Puri Jro Kuta I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya yang akrab disapa Turah Joko sekaligus menyaksikan rangkaian perpaduan akulturasi budaya Tionghoa dan Bali.
Walikota Jaya Negara menyampaikan akulturasi budaya Tionghoa dan Bali merupakan implementasi spirit kolaborasi dan toleransi dalam menjaga keberagaman di Kota Denpasar. ”Akulturasi budaya adalah sprit dan kekuatan kita dapat mendukung pembangunan Kota Denpasar. Dengan keragaman kebudayaan dari berbagai etnis yang ada di Kota Denpasar akan meningkatkan daya tarik wisata di kota ini,” katanya.
Jaya Negara menambahkan Pemerintah Kota Denpasar fokus merangkul keberagaman yang dapat memperkaya Kota Denpasar sebagai kota berbudaya seiring dengan spirit ”Vasudhaiva Kutumbakam” atau menyama braya (persaudaraan) dan meneguhkan Denpasar sebagai kota toleransi.
Pemrakarsa kegiatan I Ketut Siandana dari Komunitas Bali Harmoni Nusantara (Bahana), menjelaskan rangkaian ritual Imlek Tahun 2575 tahun ini focus prosesi ritual dan doa bersama guna memohon keselamatan tahun berlambang Naga Kayu ini. ”Kita fokuskan doa-doa, prosesi, sujud syukur sebagai makna utama perayaan Imlek, bermuara pada kemakmuran bersama,” ujarnya.
Memohon kemakmuran masyarakat, Siandana menambahkan, ritual Imlek wujud akulturasi budaya Tionghoa dan Bali terus dilestarikan. Ia sengaja menggelar rangkaian acara ini di kawasan Heritage Jalan Gajah Mada, karena kawasan ini sejak dulu terkenal sebagai kawasan sentra perdagangan banyak dihuni keluarga Tionghoa.
Siandana menjelaskan rangkaian acara ritual Imlek tahun ini diawali dengan ritual di Puri Agung Jro Kuta, dilanjutkan ritual di Konco Sing Bie Bio Jalan Kartini. Setelah itu, diadakan iring-iringan parade diawali ritual menyalakan petasan sekaligus memohon restu di Pura Desa Denpasar.
Rangkaian acara berlanjut dengan pergerakan parade meuju kawasan Patung Catur Muka dan kembali ke kawasan Ratu Mas Melanting, Pelataran Pasar Badung Denpasar. “Pelataran Pasar Badung dipentaskan beragam garapan budaya. Seperti Angklung Dewata, Tari Pasepan, Tari Munggah Ayu, Tari Jenar Ing Bhuana, dan atraksi Wushu serta Barongsai,” jelasnya.