
: (Foto : fkb/pas)
Sasar Pelaku IKM, Pemkot Denpasar Gelar “Si Putri” dan Pelatihan Sandang Fabric Slashing
DENPASAR, FORUMKEADIANBali.com – Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada sektor Industri Kecil Menengah (IKM) di Kota Denpasar, khususnya desain, Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar melaksanakan Kolaborasi Peningkatan Usaha Industri (Si Putri) dan Pelaksanaan Pelatihan Sandang (Fabric Slashing), di Gedung Citta Hasta Mandala, Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar, Senin(11/8/2025).
kegiatan ini dibuka Wakil Ketua Harian Dekranasda Kota Denpasar Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana didampingi Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari.
Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana mengapresiasi dan menyambut baik pelaksanaan pelatihan ini. Pelatihan sandang Fabric Slashing merupakan hal penting. Mengingat perkembangan IKM sangat bergantung pada SDM yang harus memiliki kemampuan dan keahlian terutamanya di bidang desain. ”Kita tahu perkembangan dunia global menuntut harus lebih kreatif, baik terhadap produk maupun pemasaran atau promosi,” katanya.
Ny. Widnyani Alit Wiradana berharap pelaksanaan pelatihan sandang fabric slashing akan membawa dampak positif dalam meningkatkan pengetahuan. Diharapkan pelaku IKM akan mampu meraih peluang dalam pemasaran, serta dapat berinovasi dalam menghasilkan produk sehingga menjadi wirausaha kuat dan profesional di era milenial ini. ”Besar harapan saya akhir dari pelatihan ini dapat menjadikan para penggiat dunia fashion bersama-sama dengan pemerintah ikut berkontribusi dan membangun Denpasar menjadi pusat fashion nasional maupun international,” ujarnya..
Sementara Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari menjelaskan perkembangan dunia fashion sekarang didukung majunya teknologi informasi menunjukan perkembangan semakin pesat. Maraknya dunia fashion akan mampu menarik perhatian dan dapat menjadikan bisnis yang menjanjikan.
Sebagai sebuah kota metropolitan, menurut Sri Utari, bisnis fashion di Denpasar berkembang pesat didukung kebijakan pemerintah yang mewajibkan penggunaan produk dalam negeri khususnya industri fashion memanfaatkan kain tradisional sebagai suatu ciri khas dan jati diri bangsa.
Industri fashion di Kota Denpasar, kata Sri Utari, menempati urutan kedua setelah industri olahan pangan. Ada sekitar 38% industri yang ada di empat kecamatan merupakan industri pakaian jadi atau sandang. Besarnya potensi dunia fashion mendapat perhatian Pemerintah Kota Denpasar. Berbagai upaya akan dilaksanakan untuk dapat mempertahankan dan membangkitkan pelaku usaha melalui pembinaan, pendampingan, pelatihan dan promosi.
Sri Utari menelaskan beberapa permasalahan dihadapi industri, seperti kurangnya SDM memiliki kreativitas dan inovasi, kurangnya pengembangan proses produksi terutama meningkatkan kualitas dan produktivitas serta pengembangaan desain berbasis budaya. “Pemerintah Kota Denpasar melalui Disperindag mendukung dan melakukan pembinaan berkelanjutan kepada masyarakat dan IKM yangada di Kota Denpasar. Diharapkan dapat mengatasi masalah yang dihadapai dalam pengembangan IKM kedepan,” harapnya.
Peserta pelatihan terdiri dari 20 orang berasal dari IKM Kota Denpasar memiliki keinginan kuat mengetahui dan menggeluti dunia unia fashion. Pelatihan ini dilaksanakan hari dari tanggal 11-15 Agustus 2025 mendatang. (pas)