Seka Gong Kebyar Duta Kabupaten Bangli 2025 Pentas di Alun-alun Bangli

Seka Gong Kebyar Duta Kabupaten Bangli 2025 Pentas di Alun-alun Bangli
DUTA BANGLI - Tiga seka gong kebyar menjadi duta Kabupaten Bangli pada Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 2025 ikut memeriahkan perayaan HUT ke-821 Kota Bangli di Alun-alun Bangli, Kamis (15/5/2025).
📷: (Foto : fkb/psum)

Seka Gong Kebyar Duta Kabupaten Bangli 2025 Pentas di Alun-alun Bangli

BANGLI, FORUMKEADILANBli.com – Tiga seka gong kebyar menjadi duta Kabupaten Bangli pada Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 2025 ikut memeriahkan perayaan HUT ke-821 Kota Bangli di Alun-alun Bangli, Kamis (15/5/2025).

Tiga seka gong kebyar yang tampil adalah Seka Gong Kebyar Dewasa dari Sanggar Siman Art, Banjar/Desa Lumbuan, Kecamatan Susut, Seka Gong Kebyar Wanita dari Sanggar Nirtya Mandala, Banjar Sukajiwa, Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku, dan Seka Gong Kebyar Anak-anak dari Sanggar Swara Padma Buana, Desa Undisan, Kecamatan Tembuku. Selain memeriahkan HUT Kota Bangli, pentas ini ajang uji coba sebelum tampil di PKB pada Juni mendatang.

Seka Gong Kebyar Wanita dari Sanggar Nirtya Mandala pertama tampil membawakan Tabuh Lelambatan Tira Kusuma. Tabuh lelambatan kreasi baru digarap seorang seniman dari Kabupaten Bangli. Tabuh lelambatan kreasi ini tetap mengacu dalam pola tradisi dikembangkan berdasarkan intuisi estetika penggarap mengacu kepada spirit ”Bangli Jengah”. Penata tabuh Gede lolak, pembina tabuh Darmo, Mangadi, Delon, koordinator Luh Ketut Alit Andriyani, SST.Par., penanggung Jawab Nyoman Gede Nuada, S.H.,

Seka Gong Kebyar Anak-anak dari Sanggar Swara Padma Buana menampilkan tabuh Kreasi “Tritaka” merupakan penyatuan parahyangan, palemahan, pawongan dalam menyelaraskan semesta keseimbangan Bhuana Alit dan Bhuana Agung. Bhuana Alit dan Bhuana Agung adalah alam semesta raya. Konsep ini menjadi landasan bagi penata menyajikan sebuah karya seni tabuh kreasi Tritaka. Komposisi ini merupakan karya yang memadukan unsur pembentuk musik yang ditata dan diolah mengunakan pola tradisi yang ditonjolkan dan dikembangkan melalui pengolahan melodi, kotekan, hitungan dan ritma. Sehingga menjadi keselarasan jalinan sebuah karya seni yang utuh.

Baca Juga :  Pemkot Denpasar Komitmen Dukung Pelestarian Adat dan Budaya bali

Penata tabuh Dewa Made Merta. Tari Magoak-goakan tari ini refleksi budaya lokal Kabupaten Buleleng merepresentasikan warisan luhur etnisitas Bali Utara. Tarian ini terinspirasi dari permainan tradisional megoak-goakan yang dicetuskan oleh Raja Buleleng, Ki Barak Panji Sakti tahun 1.660 M di Desa Panji, Kecamatan Sukasada.

Mengusung tema kepahlawanan, tarian ini sarat nilai kemanusiaan, artistik, dan filosofis, serta memegang peranan penting dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Penata tari Prof. Dr. Ni Luh Sustiawati, M.Pd., Anak Agung Mayun Artati, S.ST., M.Sn., Dr. I Nyoman Cerita, S.ST., MFA., Nyoman Arya Suryawan, S.ST.,

Seka Gong Kebyar Dewasa dari Sanggar Siman menampilkan garapan berjudul ”Sajining”. Sebuah persembahan sarat makna dan tradisi menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya hindu di Pulau Dewata. Terminologi dari kutipan ini, Sajining artinya persembahan yang tulus, ning Nirmala memberikan sebuah ide dasar dalam penggarapan tabuh nem periring sebagai ungkapan rasa syukur persembahan yang tulus terhadap dunia alam semesta dan dunia seni karawitan khususnya. Komposer Anak Agung Gede Dalem Kardinata, S.Sn., Pembina Sang Komang Martahadi, S.Sn.,

Selain menampilkan Tari Kreasi Mabuang. Mabuang berasal dari kata Nabuhan berarti mempersembahkan bertujuan meminta keselamatan dan menetralisir hal-hal negatif. Ritual ini dilaksanakan di Desa Lumbun dan Sulahan dilakukan para pemuda di desa tersebut. Penata terinspirasi dan mengambil esensi dari ritual Mabuang tersebut yang kemudian dituangkan kedalam karya tari kreasi kekebyaran yang menonjolkan ritual, semangat dan rasa syukur pemuda dalam melakukan ritual dengan memadukan gerak gerak unik yang berada di dua desa tersebut. Penata tari Agus Jentot, S.Sn.,

Di akhir acara, Pj. Sekda Kabupaten Bangli I Made Ari Pulasari membagikan uang pembinaan kepada ketiga seka gong kebyar yang tampil di Alun-alun Kota Bangli. Hadir Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangli, Anggota DPRD Bangli Dapil Tembuku serta undangan lainnya. (sum)

Baca Juga :  Perkenalkan Kuliner Nusantara, Walikota Jaya Negara Dukung Archipelago Food Festival
Shares: