Sekda Adi Arnawa : Pertahankan Budaya dan Tradisi Gotong Royong Jadikan Desa Pecatu Unggul

Sekda Adi Arnawa : Pertahankan Budaya dan Tradisi Gotong Royong Jadikan Desa Pecatu Unggul
📷: TUTUP BBGRM - Sekda Wayan Adi Arnawa saat menutup secara resmi kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Desa Pecatu 2024 di Wantilan Desa Pecatu, Kuta Selatan.

Sekda Adi Arnawa : Pertahankan Budaya dan Tradisi Gotong Royong Jadikan Desa Pecatu Unggul

FORUMKeadilanbali.com –  Sekda Badung Wayan Adi Arnawa menutup Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Desa Pecatu 2024 berlangsung mulai tanggal 1 Mei hingga 31 Mei 2024 sekaligus launching aplikasi Inovasi “Pandawa” merupakan aplikasi berbasis WhatsApp sebagai aplikasi layanan masyarakat terutama pelayanan administrasi, di Wantilan Desa Pecatu, Kuta Selatan.

BBGRM merupakan implementasi terhadap pemeliharaan dan pengembangan semangat kegotongroyongan masyarakat dalam pembangunan desa/kelurahan diamanatkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2005.

Sekda Adi Arnawa mengajak masyarakat membudayakan kembali tradisi budaya gotong royong sebagai salah satu pilar pembangunan dengan kerjasama baik antara pemerintah daerah, dunia usaha, serta masyarakat mendukung dan mensukseskan pembangunan serta memelihara hasil hasil pembangunan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Badung.

Sekda Adi Arnawa menyampaikan atas nama pemerintah mengapresiasi kegiatan ini. Melalui BBGRM diingatkan selalu meningkatkan kebersamaan. Karena jati diri hidup bangsa adalah gotong royong yang harus kita  tumbuhkan dalam setiap sendi kehidupan masyarakat di Desa Pecatu. ”Semangat gotong royong sudah tertanam di masyarakat Bali harus terus dijaga, dipelihara serta mengaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga menjadikan gotong royong menjadi kebiasaan yang baik setiap aktivitas dalam bermasyarakat, pembangunan, berbangsa dan bernegara,” ujarnya.

Dia mengungkapkan Pecatu merupakan salah satu wilayah dengan perkembangan sangat pesat terhadap dampak negatif. Salah satu kawasan destinasi wisata internasional di Kabupaten Badung berpengaruh  langsung terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Desa Pecatu dan menjadikan tantangan terbesar bagi pemerintah untuk terus berupaya meningkatkan infrastruktur secara bertahap. Mengingat kondisi perkembangan teknologi sekarang ini tentu ada satu paradigma terjadinya transformasi dimana masyarakat selalu menginterpretasikan terhadap tafsir perubahan-perubahan mendasar. ”Saya selaku putra daerah dan pejabat berasal dari Desa Pecatu, tidak akan tidur terhadap keluhan masyarakat yang berkembang saat ini. Apalagi terkait kebutuhan air, saya sudah perintahkan Direktur PDAM Badung segera mencarikan solusi, menyelesaikan masalah dan kendala terhadap distribusi air di Desa Pecatu. Kita sudah berproses terkait sarana dan prasarana. Kita berdoa bersama agar masalah yang terjadi cepat teratasi,” jelasnya.

Baca Juga :  Gubernur Bali Jadi Inspektur Upacara HUT Ke-821 Kota Bangli

Terkait solusi mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di simpang Ungasan, Sekda Adi Arnawa mengungkapka Pemkab Badung akan membangun jalan lingkar dari Jimbaran hingga Uluwatu dan saat ini sedang berproses pembebasan lahan rencananya akan dibangun tahun 2025.

Perbekel Desa Pecatu I Made Karyana Yadnya menuturkan pelaksanaan BBGRM dilaksanakan bersama unsur lapisan masyarakat didukung siswa SD dan SMP yang ada di Desa Pecatu. ”Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Sekda dan semua masyarakat Desa Pecatu bersama-sama bekerja sama mensukseskan kegiatan BBGRM. Sehingga mempererat tali persaudaraan dan kekeluargaan untuk menjadikan Desa Pecatu yang unggul,” ucapnya.

Dia menambahkan BBGRM Desa Pecatu dimotori Ketua LPM Desa Pecatu I Wayan Nusantika bersama anggota didukung masyarakat telah melaksanakan kegiatan sosial bagi warga Desa Pecatu, yakni posyandu balita, posyandu remaja, posyandu lansia, penyuluhan kesehatan, safari kesehatan, kebersihan lingkungan, beach clean up hingga penataan infrastruktur. (pas)

Shares: