Sekda Alit Wiradana Buka Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival, Lestarikan Warisan Leluhur

Sekda Alit Wiradana Buka Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival, Lestarikan Warisan Leluhur
📷: POTONG PITA - Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana memotong vitas ekaligus membuka pelaksanaan Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival, di Banjar Kaja Sesetan, Denpasar Selatan, Minggu (30/3/2025). (foto/pas)

Sekda Alit Wiradana Buka Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival, Lestarikan Warisan Leluhur

DENPASAR, FORUMKEADILANBali.com – Sesetan Heritage Omde-Omedan Festival (SHOOF) dibuka Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana mewakili Walikota Denpasar di depan Banjar Kaja Sesetan, Denpasar Selatan, Minggu (30/3/2025).

Dengan mengusung tema ”Suciptaning Bhuana”, gelaran tahunan identik digelar saat Ngembak Geni (sehari setelah Nyepi) dikemas dengan berbagai kegiatan. Pembukaan SHOOF ditandai pengguntingan pita dan pelepasan burung merpati, serta puncaknya digelar Omed-Omedan merupakan tradisi khas Banjar Kaja, Sesetan.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua DPRD Denpasar Dr. Made Oka Cahyadi Wiguna, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Denpasar, Kadis Kebudayaan Kota Denpasar Raka Purwantara, Panglingsir Pura Kaja Sesetan I Gusti Ngurah Oka Putra, tokoh masyarakat desa setempat, prajuru Banjar Kaja Sesetan serta STT Banjar Kaja Sesetan.

Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana mengapresiasi peran serta generasi muda Banjar Kaja, Desa Sesetan antusias melestarikan warisan budaya leluhur di tengah arus modernisasi. Ia menyambut baik penyelenggaraan tradisi Omed-Omedan terus dilestarikan sebagai bagian dari adat istiadat yang kaya nilai budaya dan sejarah. Omed-Omedan merupakan tradisi unik memiliki daya tarik tersendiri bagi kebudayaan dan pariwisata Kota Denpasar. ”Kami mendukung upaya pelestariannya agar menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat,” ujarnya.

Sebagai salah satu warisan budaya leluhur, kata SEkda Alit Wiradana, Omed-Omedan tidak hanya memiliki nilai sosial, tetapi berpotensi menjadi daya tarik wisata budaya unik bagi Kota Denpasar. Pemerintah Kota Denpasar berkomitmen mendukung dan mendorong pengakuan Omed-Omedan sebagai Warisan Budaya Tak Benda. ’’Sebagai tradisi lama, Omed-Omedan harus dijaga dan didukung sebagai bagian dari kekayaan budaya Kota Denpasar. Pemerintah Kota Denpasar berkomitmen menjadikan Omed-Omedan sebagai Warisan Budaya Tak Benda agar dapat diwariskan kepada generasi mendatang,” ucapnya.

Baca Juga :  Wawali Arya Wibawa Apresiasi Walikota Cup Cabor Muaythai

Sementara Bendesa Adat Sesetan, I Made Widra menyampaikan tradisi Omed-Omedan salah satu warisan budaya khas Bali berlangsung di Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar Selatan. Ritual ini dilakukan pemuda dan pemudi berusia 17-30 tahun dengan saling berpelukan dan tarik-menarik secara bergantian. Selain sebagai ajang kebersamaan, Omed-Omedan diyakini membawa keberkahan bagi masyarakat. ”Pelaksanaan festival tahun ini mengusung tema Suciptaning Bhuana. Tema ini mengandung makna kesadaran keutamaan cipta, rasa, dan karsa manusia dalam mewujudkan keharmonisan lingkungan serta pelestarian tradisi Omed-Omedan sebagai warisan budaya luhur,’’ ujarnya.

Widra berharap melalui pelaksanaan Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival 2025, tradisi ini terus dilestarikan agar dapat diwariskan kepada generasi mendatang. Sehingga festival ini mampu menciptakan keseimbangan serta keharmonisan antara manusia, alam, dan budaya.

Sementara Ketua Panitia Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival 2025, I Putu Gede Krisna Widanta menjelaskan Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival dikemas dalam beberapa segmentasi utama. Dimulai pembagian bibit telah dilaksanakan pada 23 Februari lalu. Dilanjutkan lomba Ogoh-ogoh Mini pada 25 Maret, serta puncak Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival akan berlangsung bertepatan dengan Ngembak Geni. ”Pelaksanaan festival dilangsungkan stand kuliner, hiburan musik, lomba Ogoh-ogoh Mini, penyerahan bibit, hingga pertunjukan kesenian tradisional,” jeasnya. (pas)

Shares: