Sekda Alit Wiradana Resmikan Komunitas Seni Lingga Budaya Dwijasrama SMP Dwijendra Denpasar

Sekda Alit Wiradana Resmikan Komunitas Seni Lingga Budaya Dwijasrama SMP Dwijendra Denpasar

Sekda Alit Wiradana Resmikan Komunitas Seni Lingga Budaya Dwijasrama SMP Dwijendra Denpasar

FORUM Keadilan Bali – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana meresmikan Komunitas Seni Lingga Budaya Dwijasrama SMP Dwijendra Denpasar pada projek penguatan profil pelajar Pancasila dilaksanakan di Aula Sadhu Gocarra, Yayasan Dwijendra Denpasar, Sabtu (21/10).

Sebelum peresmian Komunitas Seni Lingga Budaya Dwijasrama SMP Dwijendra Denpasar, Sekda Alit Wiradana turut melakukan peninjauan pameran hasil karya siswa serta kegiatan bazar dilaksanakan di halaman Yayasan Dwijendra Denpasar.

Sekda Alit Wiradana mengatakan, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ini merupakan kegiatan kokurikuler yang dirancang menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Projek P5 ini merupakan bagian dari kurikulum merdeka terdiri dari enam dimensi yakni beriman, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, kreatif, serta bernalar krisis, ujarnya.”Kami berharap dilaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini kedepan dapat menambah wawasan serta memperkuat nilai karakter profil pelajar Pancasila pada siswa,terutama nilai karakter kemandirian, kreativitas, dan gotong royong. Kedepan diharapkan dapat memberikan kontribusi serta berdampak positif di lingkungan sekitar,” kata Alit Wiradana.

Sementara Kepala SMP Dwijendra Denpasar I Ketut Budayasa mengatakan pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila  mengambil tema ”Bhineka Tunggal Ika”. Sedangkan topiknya berupaya mendukung Pemkot Denpasar saat ini mengemban visi misi Mewujudkan Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju dengan spirit Vasudhaiva Khutumbakam (menyama braya).

Lebih lanjut Budayasa mengemukakan di era digital generasi muda dengan segala upaya mensejajarkan diri mengikuti perkembangan zaman dan teknologi, bahkan cenderung melupakan budayanya sendiri. Sebagai pusat transformasi kebudayaan, sekolah hendaknya mampu mewadahi generasi muda dalam mempertahankan eksistensi kebudayaan kita yang semakin terkikis seiring perkembangan jaman dan teknologi. ”Sebagai bentuk representasi dan mewadahi kreativitas generasi muda maka SMP Dwijendra Denpasar membentuk satu komunitas positif diberi nama Komunitas Seni Lingga Budaya Dwijasrama SMP Dwijendra. Diharapkan mampu memberi pelajaran serta membimbing siswa-siswi SMP Dwijendra,” pungkas Budayasa.

Baca Juga :  BPBD Bali Dukung Penuh, Kebakaran TPA Mandung Tabanan Terkendali
Shares: