
Siaran TV Digital Lewat Turyapada Tower Jangkau 90 Persen Wilayah Buleleng dan Jembrana
Gubernur Koster Siap jadikan Kawasan Wisata Dunia
BULELENG, FORUMKEADILANBali.com – Gubernur Bali Wayan Koster mengharapkan keberadaan Turyapada Tower mampu memberikan layanan informasi dan hiburan lebih jernih, modern dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat khususnya wilayah Bali Utara.
”Pemancar tower ini sudah diuji coba dengan pengawasan dari KPID Provinsi Bali dan hasilnya kira-kira menjangkau 90 persen (cakupan siaran, red) lebih tinggi dari angka 80 persen seperti target awal studi kelayakannya lebih dari target yang ditentukan. Bahkan siaran ini bisa menjangkau Kabupaten Jembrana terutama Kecamatan Melaya, hingga Gilimanuk. Untuk Kabupaten Buleleng sudah clear siarannya,” kata Gubernur Koster dalam peluncuran siaran TV digital di Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali, di Desa Adat Amertasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng Sukra Kliwon, Sungsang, Jumat (18/4/2025).
Gubernur Koster menyampaikan Turyapada Tower telah menyiarkan siaran sepuluh stasiun televisi, terutama channel dari Viva Grup dan MNC Grup. Selanjutnya direncanakan akan bertambah hingga lebih dari 30 stasiun. ”Ada lagi akan bergabung yakni grup Metro TV, TVRI dan Nusantara TV. hingga 30 channel tv yang ada di Bali akan menggunakan pemancar Turyapada Tower ini,” ujarnya.
”Jadi stasiun tv tidak perlu sewa lahan bangun tower sendiri. Selama 6 bulan ujicoba gratis di Turyapada Tower dan selanjutnya baru bayar sewa. Hal ini akan menjadi sumber pendapatan Pemerintah Provinsi Bali untuk sewa pemancarnya,” imbuhnya.
Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Tejakula, Buleleng ini mengatakan pembangunan tower ini merupakan salah satu aspirasi kuat dari masyarakat Buleleng untuk memperluas jangkauan siaran televisi digital, terutama di wilayah utara Bali. Seperti Buleleng dan Jembrana, yang sebelumnya mengalami kesulitan dalam menerima sinyal televisi tanpa parabola. ”Awalnya hanya tower pemancar biasa, namun setelah dikaji lebih baik dibangun tower yang bisa menghasilkan pendapatan bagi pemerintah, baik Provinsi Bali maupun Kabupaten Buleleng sebagai objek wisata baru,” katanya.
Gubernur Koster mengaku dikonseplah pembangunan Turyapada Tower bersama tim dari Fakultas Teknik Universitas Udayana dan hasilnya Turyapada Tower tidak hanya berfungsi sebagai pemancar siaran televisi digital. Tetapi sebagai destinasi wisata yang menawarkan berbagai fasilitas seperti planetarium, skywalk, restoran putar 360 derajat, restoran statis dan jembatan kaca. ’’Tidak kalah dari Tokyo Tower, Menara Eiffel, Macau Tower hingga Toronto Tower,” jelasnya.
Gubernur Koster mengungkapkan rencananya tahun 2026 akan dilanjutkan pembangunan kawasan dan jalan masuk representatif bagi wisatawan berkunjung ke Turyapada Tower. Harapannya, kawasan ini akan jadi kawasan wisata kelas dunia dikelola profesional dan menjadi sumber pendapatan daerah yang baru. ”Ini satu-satunya di Bali dan di Indonesia, bahkan mungkin di dunia, tower berada di pegunungan. Pemandangannya keren, bisa kelihatan Danau Beratan, Tamblingan, Buyan. Bisa terlihat pemandangan pantai dari barat sampai timur. Ada hutan, bukit apalagi dilihat di jembatan kaca sampai restoran putarnya. Luar biasa,” ucapnya.
Kawasan ini menurutnya, akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Bali utara sekaligus menyeimbangkan pembangunan antar wilayah di provinsi Bali. ”Ini harapan kita kedepan, dan menjadi bangunan monumental. Minimum akan bertahan selama 500 tahun dengan material dari bahan berkualitas dan kontrol yang baik,” ujarnya.
Peluncuran siaran tv digital di Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali ditandai pemindaian atau hand scanner di layar utama oleh Gubernur Bali Wayan Koster bersama wakil Gubernur I Nyoman Giri Prasta, Ketua DPRD Provinsi Bali Dewa Made Mahayadnya, Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra dan Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna.
Sebagai uji coba dilaksanakan juga sesi komunikasi secara daring Gubernur Koster dan Wagub Giri Prasta dengan warga di sejumlah Desa di Kabupaten Buleleng dan Jembrana seperti warga dari Desa Unggahan Buleleng, Desa Bontihing Buleleng dan Desa Nusa Sari Jembrana hingga Gilimanuk. Semuanya secara umum sudah bisa menerima siaran dengan baik dan jernih di televisi masing-masing. (fkb)