
: (Foto : fkb/jelantik)
SMPN 2 Bangli Terima Bantuan Perpustakaan dari Yayasan Bali Children Projeck
BANGLI. FORUMKEADILNBali.com – SMP Negeri 2 Bangli, Kelurahan Kubu, Bangli menerima bantuan berupa perpustakaan sekolah dari Yayasan Bali Children Projeck (BCP) diserahkan di SMPN 2 Bangli setempat, Sabtu (21/6/2025).
Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala BPMP Bali I Made Alit Dwitama, Library Support Program Manager Bali Children Project Gusti Ayu Ketut Mahardiyani, M.Pd., pengawas sekolah serta seluruh warga SMPN 2 Bangli. ”Kami merasa bangga dengan bantuan perpustakaan yang dilengkapi buku-buku cukup komplit, dan komputer,” ungkap Kepala SMPN 2 Bangli Wayan Agus Suardana, S.Pd., saat dihubungi Minggu (22/6/2025).
Agus Suardana mengemukakan gedung perpustakaan representatif berharap para siswa dan guru di SMPN 2 Bangli mampu meningkatkan kemampuan literasi pada akhirnya akan meningkatkan prestasi sekolah. ”Bantuan perpustakaan ini akan melecut semangat dan motivasi kami meningkatkan literasi warga sekolah,” ujar Agus Suardana seraya menambahkan sejumlah program selama ini telah dilaksanakan SMPN 2 Bangli seperti kebiasaan membaca sebelum pembelajaran dimulai akan lebih maksimal dan semangat paska bantuan perpustakaan dari BCP ini.
Terkait tanggungjawab diemban SMPN 2 Bangli setelah memperoleh bantuan perpustakaan, Agus Suardana mengatakan pihaknya setiap bulan membuat laporan terkait penggunaan perpustakaan tersebut kepada pihak yayasan. Hasil evaluasi yang dilakukan pihak Yayasan akan menjadi pertimbangan pemberian bantuan buku-buku berikutnya. ”Hasil evaluasi itu akan menjadi pertimbangan pemberian bantuan buku-buku berikutnya,” jelas Agus Suardana kepala sekolah dikenal disiplin dalam membina siswa.
Jumlah koleksi buku yang dimiliki SMPN 2 Bangli, menurut Agus Suardana hingga saat ini cukup memadai. Meski demikian, bantuan dari Bali Children Project selain menambah jumlah koleksi juga menambah jumlah buku-buku khususnya buku fiksi, buku sesuai kebutuhan anak-anak usia SMP. Bantuan buku-buku termasuk gedung perpustakaan cukup representatif tersebut akan menambah semarak anak-anak mengembangkan kemampuan literasi sekaligus mengurangi kesempatan mereka bermain melalui HP atau gadget. ”Kami memberikan kesempatan kepada siswa menggunakan HP di sekolah. Namun waktunya dibatasi hanya untuk keperluan proses pembelajaran. Jika tidak dibutuhkan HP, siswa akan disimpan di locker yang ada,” tegas Agus Suardana yang juga mantan guru Penjaskes ini.
Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bangli, Komang Pariartha mendorong sekolah melakukan revitalisasi perpustakaan masing-masing, baik melalui kerjasama dengan pihak lain maupun mengoptimalkan penggunaan dana BOS.
Menurut Pariartha, perpustakaan representatif melalui penataan ruang, gedung dan lingkungan akan menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa. ’’Saya berharap semua perpustakaan di sekolah ditata dengan baik. Jangan sampai ada sekolah yang perpustakaannya tak terurus,” tegasnya. (jel)