Srana Minim, Pendaftar di SMPN Satap 1 Kintamani Membeludak

Srana Minim, Pendaftar di SMPN Satap 1 Kintamani Membeludak
FOTO SISWA - Kepala SMPN Satap 1 Kintamani, Wayan Kumpul foto di depan para siswanya, Senin (7/7/2025).
📷: (Foto : fkb/jelantik)

Srana Minim, Pendaftar di SMPN Satap 1 Kintamani Membeludak

BANGLI, FORUM KEADILANBali.com- Kejutan terjadi di SMPN Satap 1 Kintamani berlokasi di Banjar Kayuselem, Desa Songan, Kecmatan Kintamani, Bangli. Menjelang pengumuman SPMB jumlah siswa yang mendaftarkan diri di sekolah berada dibalik bukit ini sebanyak 42 orang.

Membludaknya jumlah siswa baru yang mendaftar di sekolah ini memunculkan permasalahan baru. Pasalnya, jumlah ruang kelas dimiliki sangat minim. Pihak sekolah berharap uluran tangan dari pemerintah, sehingga siswa bisa belajar dengan nyaman. ”Data terakhir menunjukan jumlah siswa yang mendaftar 42 orang. Ini sangat membanggakan kami,” kata Kepala SMPN Satap 1 Kintamani, I Wayan Kumpul, S.Pd., M.Pd saat dihubungi Senin (7/7/2025)

Membludaknya jumlah siswa yang berkeinginan untuk melakukan pendidikan di SMPN Satap 1 Kintamani, kata Kumpul, selain disebabkan sistem penerimaan murid baru dengan pola baru, juga dipicu tingkat kepercayaan masyarakat makin tinggi. ”Sejumlah siswa sebelumnya melanjutkan ke SMPN 4 Kintamani yang berlokasi di Desa Songan, akibat sistem penerimaan murid baru ditetapkan pemerintah, mereka wajib melanjutkan ke SMPN Satap 1 Kintamani,” ungkap Kumpul yang asal Desa Songan, Kintamani ini.

Kumpul menyampaikan kepercayaan masyarakat terhadap proses pembelajaran di sekolah yang berlokasi dekat dengan Pura Pasek Kayuselem dari waktu ke waktu mengalami peningkatan. Hal ini tidak terlepas dari komitmen para guru yang ditugaskan di sekolah. ”Guru-guru kami mampu bersaing dengan guru di sekolah lain, di tengah berbagai keterbatasan yang kami miliki,” jelas Kumpul seraya menambahkan sebagian besar guru-guru di SMPN Satap Kintamani merupakan warga local. Namun terdapat sejumlah guru berasal dari daerah lain. Mereka memiliki komitmen tinggi untuk mendidik para siswa.

Baca Juga :  Ketua Pokja Bunda PAUD Kota Denpasar Tinjau MPLS di Tiga Sekolah

Kumpul mengaku sedikit was-was dengan keterbatasan sarana prasarana dimiliki sekolah. SMPN Satap 1 Kintamani selama ini sangat identik dengan sekolah pinggiran. Sarana prasarana yang dimiliki sangat terbatas. Mulai dari ruang belajar belum memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas, hingga sarana penunjang lain seperti ketersediaan perpustakaan, ruang labolatorium. ”Meski sekolah satu atap diberikan kekhususan, namun kami tetap merasa was-was dengan jumlah ruang belajar yang kami miliki. Jika kondisi ini tidak segera diperbaiki maka antusias warga untuk menyekolahkan putra putrinya akan memudar. Bisa jadi mereka tidak akan lagi tertarik menyekolahkan putra putrinya di sekolah kami,” ungkap Kumpul.

Kumpul mengungkapkan upaya sekolah dan tokoh masyarakat meningkatkan jumlah dan kualitas sarana prasarana pendukung di sekolah ini telah lama dilakukan. Bahkan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga sudah memberikan perhatian cukup. Namun permasalahan ditemui adalah lahan untuk membangun sarana pendukung yang sangat tidak memungkinkan. ”Kendala kami adalah lahan atau tanah yang bisa digunakan membangun tidak memungkinkan. Lokasi SMPN Satap 1 Kintamani sangat spesifik dan membuka lahan baru membutuhkan biasa yang tinggi,” tegas Kumpul sembari menjelaskan satu-satunya cara bisa dilakukan adalah dengan membuat banguan bertingkat. (jel)

Shares: