• Sukseskan Program Nasional, Ny. Putri Koster Ingatkan Calon Ibu Cegah Stunting Penting

    FORUM Keadilan Bali – Menyuksesan program nasional, Ketua Tim penggerak PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster terus mengingatkan calon ibu bahwa mencegah stunting sejak dini (usia remaja) itu penting.

    Sosialisasi berkelanjutan melalui media massa dukungan Provinsi Bali terhadap program nasional untuk menekan angka penderita stunting gencar dilakukan.

    Secara konsisten dan berkelanjutan melaksanakan sosialisasi terintegrasi dengan Dinas Kesehatan menumbuhkan kesadaran calon ibu merawat kesehatan tubuh sejak dini, agar saat menikah dan hamil terbebas dari ancaman Kekurangan Energi Kronis (KEK).

    KEK ini bisa terjadinya akibat pola makan tidak teratur, bahkan bisa juga akibat konsumsi obat-obatan diet terlalu aktif. ”Saya sebagai ibu dari masyarakat Bali tidak pernah lelah meminta kepada semua remaja putri menjaga pola makan, pola tidur atau istirahat yang cukup sekaligus meminimalisir penggunaan gadget. Hal ini tidak sadar menjadi penyebab bobroknya ketahanan tubuh terhadap perkembangan fisik dan mental. Menjaga dan menyadari pentingnya hidup sehat, kita (kaum perempuan) sudah menolong diri sendiri untuk melahirkan anak-anak/generasi yang sehat ke depan,”  ungkap Ny. Putri Koster saat didaulat sebagai narasumber dalam dialog interaktif program Bahtera di Studio TVRI Bali, Rabu (27/7).

    Dilihat secara nasional, kata Ny. Putri Koster, Bali menduduki tingkat terendah stunting bertengger di angka 10,9 %. Namun dari sembilan kabupaten/kota di Bali, masih terdapat empat kabupaten mencatat tingginya angka stunting di wilayahnya. Uraian data ini mencatat empat kabupaten tersebut adalah Karangasem tingkat penderita balita stunting 22,9%. Disusul Kabupaten Klungkung tingkat stunting 19,4%, disusul Kabupaten Jembrana 14,3% dan Kabupaten Bangli mencatat 11,8% angka stunting tahun 2021.

    Stunting atau gagal tumbuh kembang anak tidak hanya terjadi saat dalam kandungan diakibatkan kurangnya asupan bergizi ibu saat hamil atau kekurangan energi kronis saat hamil. Diketahui stunting atau gagal tumbuh kembang anak harus dicegah saat 1.000 hari pertama bayi tersebut dilahirkan. ”Pemenuhan gizi saat bayi sudah dilahirkan (terutama 1.000 hari pertama) menjadi peran penting dalam menentukan dan membantu tumbuh kembang bayi yang maksimal,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Nyoman Gede Anom saat mendampingi Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali dialog interaktif “BAHTERA”.

    DIALOG – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi bali Ny. Putri Koster diamoingi Kadis Kesehatan Bali Nyoman Gede Anom didaulat sebagai narasumber dalam dialog interaktif program Bahtera di Studio TVRI Bali, Rabu (27/7).

    Anom menjelaskan, bahaya stunting terjadi akibat kurang informasi kesehatan dimiliki seorang ibu atau calon ibu termasuk juga suaminya. Sehingga konsumsi makanan yang tidak sehat dan tidak teratur juga menjadi penyebab gagalnya tumbuh kembang bayi yang lahir.  ”Makanan sehat dan bergizi bukan sekedar makanan enak di lidah, namun harus sehat dan memenuhi gizi lengkap untuk kebutuhan tubuh kita. Jangan salah memilih makanan banyak pengawet dan penyedap agar mudah dicerna organ tubuh dan tidak berbahaya,” ucap Anom diamini Ny. Putri Koster.

    Anom menambahkan, stunting atau gagal tumbuh kembang baru diketahui saat anak berusia 2 tahun, harus tetap dirawat dengan baik dan mendapatkan perhatian lebih. Mencegah stunting itu penting dan lebih mudah. Mencegah mampu meminimalisir lahirnya bayi dengan gagal tumbuh kembang. Jika berada pada posisi penanganan harus siap dengan perhatian ekstra kepada anak dan harus siap dampak yang ditimbulkan akibat stunting. ”Gagal tumbuh kembang pada fisik, kemampuan otak bahkan akan terjadi gangguan metabolik atau munculnya penyakit seperti stroke, diabetes, jantung dan lainnya,” ungkapnya.