Tahun 2024, Bandara I Gusti Ngurah Rai Layani 23,9 Juta Penumpang
FORUMKEADILANBali.com – PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara I Gusti Ngurah Rai mencatatkan kinerja positif selama tahun 2024. Hal ini tergambar dari jumlah penumpang telah dilayani selama periode tersebut sebanyak 23,9 juta penumpang. Dibandingkan kinerja operasional di tahun 2023 melayani 21,4 juta penumpang, sehingga pertumbuhan mencapai 12 persen.
General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab menyampaikan trafik penumpang dan pesawat tahun 2024 tertinggi dibandingkan tiga tahun terakhir. ”Target kami di tahun 2024 bisa melayani 23,6 juta penumpang dan realisasinya ternyata lebih baik mencapai 23,9 juta penumpang. Rata-rata per hari kami melayani lebih dari 65 ribu penumpang datang dan berangkat,” kata Syaugi, Rabu (22/1/2025).
Syaugi mennjelaskan dilihat komposisi penumpang rute internasional lebih tinggi dibandingkan domestik. Bahkan tahun 2023 lonjakan penumpang internasional menembus angka 22 persen, yaitu 14,1 juta orang, sementara di 2023 hanya 11,5 juta orang. Penumpang rute domestik totalnya 9,8 juta orang, sedikit lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya 9,9 juta penumpang,” ujarnya.
Berdasarkan data terhimpun selama satu tahun, kata Syaugi, jumlah penumpang internasional tertinggi melintasi Bandara I Gusti Ngurah Rai adalah tujuan Singapura sebanyak 2,7 juta orang. Disusul penumpang tujuan Kuala Lumpur 1,8 juta orang, dan Perth 1 juta orang. Sedangkan domestik, masih didominasi penumpang tujuan Jakarta (Cengkareng) yaitu 4,8 juta penumpang, tertinggi kedua Surabaya 1,4 juta orang, dan posisi ketiga dari dan ke Makassar 522 ribu penumpang. ”Selama 12 bulan, jumlah penumpang tertinggi terjadi Juli dan Agustus, masing-masing melayani 2,2 juta penumpang. Periode peak seasons karena pada bulan-bulan tersebut merupakan libur musim panas di negara-negara Eropa dan Amerika, termasuk juga libur anak sekolah di Indonesia,’’ ujarnya.
Sama halnya dengan trafik penumpang, lanjut Syaugi, lalu lintas pesawat juga mengalami peningkatan 4 persen dengan total 142.169 pergerakan. Tahun 2023 tercatat 136.508 pergerakan pesawat. Dari total penerbangan tersebut, trafik rute internasional masih cukup mendominasi sebanyak 72.583 atau 51 persen dari total pergerakan pesawat. Sisanya 69.586 melayani penerbangan rute domestik.
Syaugi menjelaskan frekuensi penerbangan tertinggi untuk rute internasional adalah tujuan Singapura lebih dari 13 ribu pergerakan, Kuala Lumpur hampir 11 ribu pergerakan, dan ketiga tujuan Perth 7 ribu pergerakan. Adapun rute domestik dengan jumlah tertinggi pertama adalah tujuan Jakarta 30 ribu pergerakan pesawat, Surabaya 8,8 ribu pergerakan, dan Lombok di urutan ketiga dengan 4 ribu pergerakan selama 2024.
Selain peningkatan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat, ucap Syaugi, kinerja positif tercermin dari produksi kargo yang menglami lonjakan sangat tinggi hingga 57 persen. Pelayanan kargo tahun 2023 sebanyak 64 ribu ton, dan tahun ini menembus 100 ribu ton atau rata-rata harian 275 ton, inbound maupun outbound. Trafik tertinggi untuk kargo domestik adalah tujuan Jakarta mencapai 18 ribu ton dan kargo internasional tertinggi adalah rute Hongkong sebanyak 7,7 ribu ton. ”Sepanjang 2024 kami menerima banyak tambahan rute baru. Totalnya ada 15 rute baru, baik domestik maupun internasional. Ini menunjukkan Bali masih menjadi potential market di industri penerbangan. Tugas kami selaku pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk mengorkestrasi agar seluruh pelayanan dari seluruh instansi dan mitra usaha dapat berjalan dengan baik dan lancar,” terangnya
Dia menambahkan pencapaian diraih Bandara I Gusti Ngurah Rai merupakan kinerja bersama seluruh stakeholder bandara. Berkat sinergi yang solid dapat memberikan pelayanan terbaik kepada para pengguna jasa. ”Saya ucapkan terima kasih atas kerjasama serta dukungan diberikan selama tahun 2024. Semoga Bandara I Gusti Ngurah Rai dapat terus meningkatkan pelayanan dan memberikan pengalaman yang lebih baik, terlebih di 2025 ini kami ditargetkan melayani 26,4 juta penumpang. Sehingga diperlukan koordinasi dan komunikasi yang semakin baik lagi,” ucap Syaugi. (pas)