
: (Foto : fkb/sudiatmika)
Tanantangan Pola Asuh Anak di Era Digital, TP PKK Kota Denpasar Sosialisasikan Paaredi untuk Kader Desa/Lurah
DENPASAR, FORUMKEADILANBali.com – Pola asuh anak di era digital memiliki tantangan tersendiri karena para orang tua dituntut memahami perkembangan anaknya. Mengingat sebagian besar anak-anak sekarang sudah menggunakan gadget sebagai salah satu alat komunikasi. Sehingga setiap anak telah menggunakan gadget dapat mengakses semua informasi yang ada di dunia maya sehingga bisa mempengaruhi perkembangan anak.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara melaksanakan sosialisasi Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital (Paaredi) menyasar kader PKK desa dan kelurahan se-Kota Denpasar, di Gedung Wanita Santhi Graha Denpasar, Rabu (30/7/2025.
Sosialisasi berlangsung sehari menghadirkan nara sumber dari Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota Denpasar dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana(P3AP2KB) Kota Denpasar, I Gusti Agung Sri Wetrawati.
Sekretaris II TP PKK Kota Denpasar yang juga Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari menyampaikan Paredi merupakan program TP PKK khususnya pokja I salah satu program unggulannya. Melalui program Paredi dapat mengarahkan anak-anak lebih baik dan lebih bijak dalam menggunakan gadget. Diharapkan tidak terdampak pada informasi yang kurang baik anak-anak lihat di dunia maya. Untuk itu, perla semua pihak mulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat harus bersinergi dalam melindungi anak-anak dari informasi yang kurang baik. ”Kami barharap semua pihak turut terlibat melindungi anak-anak merupakan generasi penerus dari informasi kurang baik,” harapnya.
Sementara Kepala Dinas P3AP2KB I Gusti Agung Sri Wetrawati didampingi Sekretaris DPMD Tresna Yasa, menyampaikan sosialisasi Paaredi ini sangat penting dan hendaknya dilakukan berjenjang sampai ke tingkat masyarakat. Ia berharap peserta yang ikut sosialisasi agar menyampaikan hal ini pada masyarakat sehingga dapat melindungi anak dari informasi di dunia maya yang kurang bermanfaat.
Sri Wetrawati mengajak para orang tua membatasi anak-anak penggunaan gadget dan lebih banyak melaksanakan ada interaksi antara orang tua. ”Kami harapkan membatasi anak di screentime dapat meningkatkan kreativitas anak,” ujarnya.
Sri Wetrawati menjelaskan screentime merupakan waktu yang dihabiskan di depan layar baik layar gadget, tv, game maupun browsing internet. Dampak dari belebihan screentime menimbulkan berbagai permasalah bagi anak seperti keterlambatan perkembangan bahasa dan sosial, gangguan tidur, masalah kesehatan fisik sampai pada obesitas. Karena banyak lagi dampak kurang baik bagi anak-anak bila berlebihan untuk screentime. ”Kami mengajak semua pihak untuk membatasi anak-anak di depan screentime dan lebih banyak melakukan aktivitas bersama,” ucapnya.
Sementara Puspaga Kota Denpasar, Astri Dwidiyanti mengtakan para orang tua harus faham pola asuh anak di era digital. Sehingga mampu mengarahkan anak-anak untuk mengoptimalkan dalam pemanfaatan teknologi. Diharapkan anak-anak tidak mudah terpengaruh oleh dampak negatif dari teknologi. ”Kami minta orang tua perlu memiliki ”literasi digital” agar mampu mendampingi, mengarahkan, dan mengawasi penggunaan teknologi digital anak,” ungkapnya. (I Gusti Ketut Sudiatmika,S.Sos.,MAP-Analis Kebijakan Ahli Muda)