
Telusuri Penerimaan Metrik Ton Batu Bara, KPK Periksa Politikus NasDem Ahmad Ali
JAKARTA, FORUMKEDILANBali.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap hasil pemeriksaan terhadap eks. Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali terkait kasus dugaan gratifikasi dan pencucian yang menjerat mantan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari.
Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan penyidik mencecar Ahmad Ali soal penerimaan metrik ton batu bara yang diduga melibatkan Rita Widyasari. โPenyidik mendalami pengetahuan yang bersangkutan terkait penerimaan metrik ton batu bara tersangka RW,” kata Tessa Mahadhika kepada wartawan, Minggu (9/3/2025).
Tessa Mahardhika menjelaskan pemeriksaan dilakukan terhadap Ahmad Ali tersebut. Termasuk keterkaitan Ahmad Ali dengan penerimaan batu bara yang menjerat Rita Widyasari.
Sebelumnya, Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa Ahmad Ali di Polres Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (7/3/2025). KPK mengungkap alasan pemeriksaan Wakil Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila (PP) tersebut bukan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan atau di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim).
Tessa Mahardhika menjelaskan penyidik yang menangani perkara Rita sedang melakukan pemeriksaan kasus lain di luar kota. Selain itu, ada informasi ingin pergi ke Saudi Arabia pekan depan untuk melaksanakan ibadah umrah. Sehingga Ahmad Ali bersedia diperiksa dengan syarat mendatangi lokasi penyidik yang memeriksa. “Penyidiknya sedang melakukan pemeriksaan di luar kota. Yang bersangkutan (Ahmad Ali) ada info mau melaksanakan ibadah umroh minggu depan sehingga bersedia diperiksa dan mendatangi di mana penyidik berada hari ini,โ ucapnya.
KPK sebelumnya membongkar keterkaitan Ahmad Ali dalam kasus Rita Widyasari. Termasuk keterlibatan Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno. Japto sudah diperiksa Rabu (26/2/2025).
Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu membeberkan Rita mendapat jatah 3,6 hingga 5 dolar Amerika Serikat (AS) per metrik ton dari tambang batu bara yang beroperasi di Kukar. (fkb)