
Tingkatkan Daya Saing, Dekranasda Kota Denpasar Bina Perajin
FORUM Keadilan Bali – Guna meningkatkan daya saing produk di tingkat nasional, Dewa Kerajinan Nasional (Dekranasda) Kota Denpasar terus menggencarkan pembinaan terhadap perajin yang ada di Denpasar.
Ketua Harian Dekranasda Kota Denpasar yang juga Kepaka Dinas Perdagangan dan Perisndustrian (Disperindag) Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari, S.Sos., M.Si., mengatakan, Deskranasda berkolaborasi dengan pemerintah dalam hal ini Disperindag Kota Denpasar sekaligus membina perajin tersebar di empat wilayah kecamatan yang ada di Kota Denpasar. Dekranasda Kota Denpasar diketuai istri Walikota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara dibantu Wakil Ketua Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa. ”Karena Dekranasda ada dalam AD/ART, sehingga perangkat daerah yang menangani industri saya sendiri selaku Ketua Harian Dekranasda diampu istri Bapak Sekda, Ny. Ida Ayu Widnyani Alit Wiradana ,’’ kata Sri Utari, Kamis (21/9).
Sri Utari menyampaikan, pihaknya berkolaborasi membina dan mendampingi sekaligus mempromosikan pelaku industri kerajinan. Bahkan sudah banyak melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha kerajinan dilibatkan dalam event pameran untuk mempromosikan produk kerajinan yang dihasilkan.
Lebh lanjut Srii Utari mengungkapkan, tahun 2023 baik pelatihan maupun melakukan pendampingan promosi dan sudah mampu dua kelompok industri kerajinan, yakni kelompok Lorakaca. Salah satu perajin fokus menggarap hasil limbah perca. Karena Denpasar sebagai Ibukota Provinsi Bali dapat dikatakan sebagai kota fashion. Banyak penjahit mendesain baju dan banyak perca tidak dilirik orang. ”Kita memiliki gagasan mengadakan pelatihan agar perajin yang punya dasar menjahit menggarap limbah perca yang ada di Denpasar,’’ ujarnya.
Sri Utari menuturkan, setelah kelompok perajin tersebut terbentuk harus dikawal dan didampingi sehingga tumbuh menjadi perajin Lorakaca langsung ditetapkan lewat SK dari Dekrnasda Kota Denpasar. Perajin Lorakaca tersebut diajak ikut pameran dan pomosi hasil kerajinannya, seperti tas, tempat tisu, bunga dan banyak cenderamata terbuat dari perca. Limbah perca itu betul-betul dimanfaatkan membuat kerajinan yang memiliki nilai ekonomi. ”Kelompok perajin perca tersebut sudah ada menjadi narasumber dan melakukan sosialisasi kepada desa/lurah di Kota Denpasar. Mereka sudah memiliki program yang pasti untuk membangikitkan industri kerajinan Lorakaca,’’ ucapnya.
Kadis Perindag Kota Denpasar ini mengaku, kelompok industri kerajinan Lorakaca tidak hanya menjadi narasumber di Bali saja, melainkan sampai keluar daerah sudah eksis. Terakhir sangat membanggakan kelompok kerajinan ini diusulkan mengikuti lomba di tingkat nasional melalui dana CSR menggandeng Astra Daihatsu. Bahkan menjadi terbaik di tingkat nasional. ”Beberapa perangkat alat mesin jahit termasuk tempat untuk memamerkan produk hasil kerajinan dibantu Astra Daihatsu,’’ paparnya.
Sri Utari menambahkan, selain industri kerajinan Lorakaca, ada juga desain mode. Pasalnya, Denpasar sebagai kota fashion bisa membentuk kelompok-kelompok bidang fashion sehingga bisa mendesain. Mengembangkan kelompok desain fashion menggandeng Institut Seni Indonesia (ISI) Bali dan disupport penuh, termasuk juga didukung IDB dan mampu menggerakan kedua kelompok tersebut. Mudah-mudahan kedepan melirik IKM lain untuk membentuk kelompok sehingga memudahkan koordinasi. Termasuk hal-hal yang perlu disampaikan lebih cepat bisa diterima kelompok tersebut. ”Kalau kami satu persatu melakukan pembinaan sangat sulit dan banyak memakan waktu. Jika dibentuk kelompok salah satu kemudahan melakukan komunikasi dan koordinasi,’’ tandasnya.