FORUMKEADILANBali.com – Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gianyar menggelar Sosialisasi dan Simulasi Penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) serangkaian memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2025, di Ballroom Praja Sabha Utama, Mal Pelayanan Publik Kabupaten Gianyar, Jumat (7/2/2025).
Kegiatan diikuti perwakilan dari 35 perusahaan dibuka Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gianyar I Wayan Prayana dihadiri Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Gianyar I Made Wata didampingi Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, serta instruktur dari Bidang Pemadam Kebakaran, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Gianyar.
Kegiatan ini meningkatkan kesadaran pentingnya keselamatan kerja, khususnya pencegahan dan penanganan kebakaran di lingkungan kerja. Selain itu, pelatihan untuk membekali pekerja dengan keterampilan dalam penggunaan APAR agar mereka dapat bertindak cepat dan tepat dalam situasi darurat.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gianyar I Wayan Wata dalam sambutan tertulis dibacakan Sekretaris Dinas menegaskan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tanggung jawab bersama, baik perusahaan maupun pekerja. ”Sosialisasi dan simulasi ini memiliki peran penting meningkatkan kesadaran dan keterampilan kita menghadapi kebakaran di tempat kerja,” ujarnya.
Wata mengingatkan setiap perusahaan wajib memahami standar pemasangan dan pemeliharaan APAR, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER.04/MEN/1980. APAR selalu baik dan mudah diakses dalam keadaan darurat. ”Melalui kegiatan ini, kita belajar tata cara penggunaan APAR yang benar dan efektif, sehingga dapat bertindak cepat menangani kebakaran sebelum membesar dan sulit dikendalikan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Gianyar I Made Wata didampingi Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Disnaker Gianyar. Ia menekankan banyak kejadian kebakaran terjadi akibat kelalaian manusia. Seperti lupa mematikan alat elektronik, membuang puntung rokok sembarangan, atau tidak memperhatikan standar keselamatan dalam penggunaan bahan mudah terbakar. ”Kunci utama menghadapi kebakaran tidak panik. Banyak kasus kebakaran semakin membesar karena orang-orang panik dan tidak tahu harus berbuat apa. Karena itu, pelatihan sangat penting agar kita memahami cara menggunakan APAR dengan benar dan bisa bertindak cepat saat terjadi insiden,” ujarnya.
Wata mengimbau seluruh perusahaan memastikan alat pemadam api selalu dalam kondisi siap pakai serta mengedukasi seluruh pekerja tentang prosedur darurat. ”Jangan sampai kita menyesal setelah musibah terjadi,” tegasnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan simulasi penggunaan APAR dipandu instruktur dari Bidang Pemadam Kebakaran, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Gianyar. Peserta diberikan kesempatan langsung mempraktikkan cara menggunakan APAR dalam situasi kebakaran, sehingga mereka lebih siap menghadapi kemungkinan insiden di tempat kerja. (fkb)