TP PKK Provinsi Bali Gelar Aksi Sosial “Menyapa dan Berbagi” di Kabupaten Gianyar

TP PKK Provinsi Bali Gelar Aksi Sosial “Menyapa dan Berbagi” di Kabupaten Gianyar

TP PKK Provinsi Bali Gelar Aksi Sosial “Menyapa dan Berbagi” di Kabupaten Gianyar

FORUM Keadilan Bali – Tim Penggerak (TP)  PKK Provinsi Bali menggelar aksi sosial selama dua hari dari Sabtu (22/7) dan Minggu (28/7) di wilayah Kabupaten Gianyar bersinergi dengan TP PKK Kabupaten Gianyar didukung OPD terkait di lingkungan Pemprov Bali, Pemkab Gianyar dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Bali.

Mengawali aksi sosial hari pertama, Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster beserta jajaran menyambangi 4 desa di Kecamatan Ubud, yaitu Balai Banjar Kawan, Desa Mas, Wantilan Pura Alas Arum, Desa Lodtunduh, Wantilan Pura Gegaduhan, Singakerta dan Wantilan Pura Penataran, Banjar Kutuh, Desa Sayan. Setiap lokasi menyerahkan bantuan kepada 50 warga kurang mampu, terdiri dari lansia, ibu hamil, penyandang disabilitas, kader PKK dan balita. Masing-masing menerima 20 kg beras dan 1 krat telur. Khusus balita, lansia, ibu hamil, penyandang disabilitas dan kader PKK mendapat tambahan susu dengan jumlah bervariasi dan jenis disesuaikan kebutuhan.

Dia menjelaskan balita dan lansia memperoleh masing-masing 8 kotak susu, sedangkan ibu hamil, penyandang disabilitas dan kader PKK mendapat bantuan 2 kotak susu. Selain itu, setiap lokasi kegiatan sosial diserahkan bantuan bibit tanaman produktif dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bali, bantuan bibit ayam beserta pakan dan bibit sayur mayur dari Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, paket makanan tambahan dan susu dari Dinas Kesehatan dan IBI Provinsi Bali.

Baca Juga :  Sekda Adi Arnawa Pimpin Rapat dan Evaluasi Penguatan SAKIP

Ny. Putri Koster mengungkapkan di empat lokasi kegiatan menyampaikan terima kasih atas dukungan TP PKK Kabupaten Gianyar dan OPD terkait yang mendukung kegiatan ini. Sesuai tema ”Menyapa dan Berbagi”, kegiatan ini bertemu langsung dengan masyarakat dan memastikan kondisi mereka dalam keadaan sehat. ”Selain menyapa, kami membawa sedikit oleh-oleh kebutuhan pokok seperti beras, telur, makanan tambahan dan susu,” katanya.

Ny. Puti Koster mengingatkan kader PKK tak sekadar turun ke masyarakat dengan berseragam, namun tidak melaksanakan kegiatan yang manfaatnya dirasakan masyarakat. Kader PKK mesti tahu apa yang harus dilakukan. ”Kader PKK kami harapkan gencar mensosialisasikan program kerja PKK dan pemerintah di tengah masyarakat seperti HATInya PKK dan pengelolaan sampah berbasis sumber,’’ harapnya.

Lebih lanjut Bunda Putri Koster menyampaikan kepada masyarakat akan bahaya rabies. Penyakit rabies dikenal juga dengan istilah anjing gila adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus rabies pada otak dan sistem saraf. Penyakit ini tergolong berbahaya karena berpotensi menyebabkan kematian. Penyakit ini dapat ditularkan dari hewan terinfeksi ke manusia melalui gigitan. Hewan utama penular rabies adalah anjing. Selain anjing, hewan yang dapat membawa virus rabies dan menularkan ke manusia adalah kelelawar, kucing dan kera. Virus rabies bisa menular melalui air liur, gigitan atau cakaran hewan yang tertular rabies. ”Hewan berisiko tinggi menularkan rabies umumnya adalah hewan liar atau hewan peliharaan yang tidak mendapatkan vaksin rabies,’’ paparnya.

Ny. Putri Koster mengingatkan orangtua mengawal tumbuh kembang anak-anak serta mengawasi pola asuh anak-anak di usia emasnya. “Mari kita fokus menjaga dan mengawasi tumbuh kembang dan pola asuh anak-anak kita. Jangan biarkan mereka sibuk dengan aktivitas mereka tanpa pengawasan, apalagi yang berhubungan dengan layar handphone. Sebaik-baiknya aplikasi yang ada di layar handphone kita, belum tentu akan menguntungkan bagi anak-anak yang masih di bawah usia 10 tahun,’’ tuturnya.

Baca Juga :  Musrenbang RPJMD Provinsi 2025–2029 Jadikan Sumbu Pembangunan Bali Lima Tahun ke Depan

Dia menegaskan radiasi pada layar HP akan membahayakan mata anak-anak. Selain itu, media hiburan yang disediakan media sosial belum tentu sesuai dengan usia anak-anak. Mari awasi setiap aktivitas dan kegiatan anak-anak berkaitan dengan handphone, terutama media sosial. ”Jangan sampai di usia dini, anak-anak kita sudah kehilangan penglihatan yang jernih dan matang diatas usianya,” tegas Ny. Putri Koster.

Shares: