
: (Foto : fkb/humas)
Usulan Inpres Perbaikan Irigasi Dalam Proses, Bupati Satria Minta Warga Subak Tohpati Bersabar
SEMARAPURA, FORUMKEADILANBali.com – Bupati Klungkung I Made Satria minta warga Subak Tohpati, Kecamatan Banjarangkan bersabar karena usulan Inpres terkait penanganan perbaikan saluran irigasi yang jebol berdampak terhadap 25 hektar lawan sawah sehingga mengalami kesulitan air sejak tahun 2025. Bahkan usulan Inpres perbaikan saluran irigasi di subak tersebut sedang dalam proses.
Permintaan itu disampaikan Bupati Satria saat menemui warga Subak Tohpati, Desa Tohpati di kantor Perbekel Desa Tohpati, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Senin (14/7/2025) dihadiri Kapolres dan Dandim 1610 Klungkung, Camat Banjarangkan serta kepala dinas terkait.
Bupati Satria mengatakan sesuai visi misi sudah menjadi komitmen mewujudkan swasembada pangan di Kabupaten Klungkung. Sehingga penanganan rusaknya saluran irigasi menjadi prioritas utama diawal tahun kepemimpinan selaku Bupati. ”Sejak terowongan jebol 5 tahun lalu, Pemkab Klungkung sejatinya terus melakukan upaya. Namun dalam perjalanan waktu sejumlah kendala ditemui sehingga menghambat perbaikan,’’ kata Bupati Satria.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Made Jati Laksana. Ia menceritakan, tahun 2018 penanganan kerusakan saluran irigasi ini direncanakan dari rehab Bendung Slau berada di wilayah Kabupaten Bangli. Namun dalam pelaksanaannya terkendala permasalahan sosial. Langkah selanjutnya dilakukan koordinasi dengan BWSBP terkait usulan ke Kementerian PUPR untuk penanganan dengan penggunaan pompa hidran guna mengangkat mata air berada cukup jauh.
Jati Laksana mnyampaikan pada 2020 saat pandemi Covid-19, upaya penanganan dengan pompa telah dibahas bersama BWD Bali Penida. Seiring waktu suplai air dari hulu sudah bisa disuplai dengan terjalinnya komunikasi yang baik antar subak hulu dan hilir. Namun Agustus 2021 dilaporkan jebolnya terowongan dan telah dilakukan perbaikan secara gotong royong dengan penggunaan pipa. Sedangkan penanganan lanjutan dibuatkan usulan.
Pada tahun 2025 tepanya bulan April dilakukan pengusulan melalui aplikasi program P3TGAI, dengan pembuatan akta terebih dahulu agar bisa dilakukan penanganan permanen. Awal Juli 2025, bersama Dinas PU Provinsi dan BWS selaku pelaksana, telah dilakukan komunikasi dengan mengusulkan lokasi saluran tersebut dari Tembuku Bangli sampai ke Tohpati, Klungkung melalui dana Inpres. ”Proposal melalui dana Inpres sudah kami ajukan, sementara selama proses warga diminta bersabar dan semua butuh proses. Disamping dana yang dibutuhkan cukup besar, penanganan perbaikan saluran ini harus dilakukan komprehensif dari hulu ke hilir, karena melintasi dua kabupaten serta berhubungan dengan aset bangunan air yang merupakan kewenangan Dinas PU Provinsi Bali,’’ terang Bupati asal Dusun Sental Nusa Penida ini. (fkb/pas)