Wabup Suiasa Ajak HLM TPID Kerja Nyata dan Antisipasi Laju Inflasi

Wabup Suiasa Ajak HLM TPID Kerja Nyata dan Antisipasi Laju Inflasi

Wabup Suiasa Ajak HLM TPID Kerja Nyata dan Antisipasi Laju Inflasi

FORUM Keadilan Bali – Mengantisipasi lonjakan harga bahan pokok berdampak pada meningkatnya laju inflasi, dibutuhkan langkah konkret sehingga dapat menjaga kestabilan harga.

“Kami mengajak Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menunjukan kerja nyata di lapangan, bersama-sama bersinergi mengatasi permasalahan inflasi khususnya di daerah Kabupaten Badung, serta menjaga ketersediaan dan kestabilan harga barang,” tegas Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa saat memimpin rapat High Level Meeting (HLM) TPID Kabupaten Badung, di Ruang Pertemuan Rumah Jabatan Wakil Bupati, Puspem Badung, Selasa (7/2).

Rapat dihadiri Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Gusti Agung Diah Utari, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ida Bagus Gede Arjana, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan I Gusti Trisna Dewi, Kepala BPS Badung Septiana Tri Setiowati, Manager SCPP Bulog Badung Kurnia Rahmawati, Dirut Perumda Pasar Mangu Giri Sedana I Made Sukanta, Kadis Koperasi, UKM dan Perdagangan I Made Widiana, Kadis Perhubungan AA Ngurah Rai Yudha Darma, Kabag Perekonomian AA Sagung Rosyawati, Kabag SDA I Made Adi Adnyana serta OPD terkait di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung.

Lebih lanjut Wabup Suiasa mengatakan, rapat HLM guna mengevaluasi agenda kerja tahun 2022. Selain membuat penyesuaian program kerja baru yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berkembang termasuk juga kebutuhan bahan pokok yang dapat menimbulkan inflasi. “Kita sudah mengetahui mana yang menyebabkan inflasi dan perlu kita evaluasi. Kami arahkan tim bisa mengambil langkah-langkah lebih lanjut di lapangan, di tengah-tengah masyarakat dan meningkatkan sinergitas dengan berbagai elemen penanggulangan inflasi,” jelasnya.

Baca Juga :  Diduga Koropsi Dana SPI, Rektor Unud Ditahan Kejati di Lapas Kerobokan

Melalui rapat ini, Wabup Suiasa mengatakan, pihaknya sudah memberi arahan dan perintahkan kepada tim melakukan dua langkah cepat. Pertama, melakukan operasi pasar dan kedua melakukan pasar murah. Hal ini mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok menjelang hari raya Nyepi pada Maret serta bulan puasa dan Idul Fitri. “Kita akan menggelar operasi pasar tanggal 6-7 Maret. Di Badung tahun 2023 ini kita rencanakan melakukan operasi pasar 24 kali. Artinya operasi pasar kita ratakan, tiap bulan kita lakukan dua kali operasi pasar. Sementara untuk pasar murah kita jadwalkan dua kali di Maret yaitu tanggal 16 dan 17 Maret,’’ ucapnya.

Dia mengungkapkan pasar murah akan digelar setiap 3 bulan sekali. Ini upaya pemerintah dalam intervensi menjaga kestabilan harga dan ketersediaan pasokan termasuk kelancaran distribusi.

Shares: