Wabup Suiasa: Hari Suci Saraswati Miliki Nilai Penting dan Startegis  

Wabup Suiasa: Hari Suci Saraswati Miliki Nilai Penting dan Startegis  

Wabup Suiasa: Hari Suci Saraswati Miliki Nilai Penting dan Startegis  

FORUM Keadilan Bali – Hari Raya Saraswati memiliki nilai sangat penting dan strategis sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan, jatuh pada Saniscara Umanis Wuku Watugunung.

Perayaan Hari Saraswati di Kabupaten Badung dilaksanakan di Pura Lingga Bhuwana, Sabtu (20/5) dihadiri Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa bersama istri, anggota DPRD Badung I Made Suwardana, para Pejabat di lingkungan Pemkab Badung, Ketua PHDI Badung Gede Rudia Adiputra, MDA Badung, beserta para siswa maupun pemedek lainnya dan dipuput oleh Ida Pedanda Rai Kemenuh dari Griya Tegeh Angantaka Kecamatan Abiansemal.

Seusai melaksanakan persembahyangan bersama, Wabup Suiasa mengatakan Hari Saraswati mempunyai makna sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan serta memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Ida Sang Hyang Aji Saraswati. Diyakini kehidupan di dunia ini merupakan hasil wara nugraha dari Ida Sang Hyang WIdhi Wasa, dalam memberikan segala pemikiran, pengetahuan, wawasan, logika dalam menghadapi kehidupan. Perayaan Hari Saraswati agar dijadikan momentum bersama selalu bersyukur. ”Kita mengucapkan terimakasih atas Asung Wara Nugraha yang sudah diberikan selama ini dalam menjalani kehidupan. Mari bersama-sama menghaturkan rasa bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi atas ilmu pengetahuan yang diberikan selama ini. Semakin banyak maupun semakin tinggi ilmu kita miliki, maka ilmu itu akan memiliki peluang dalam diri kita untuk lebih baik lagi,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua PHDI Badung Gede Rudia Adiputra mengungkapkan umat Hindu melaksanakan dharma negara bertepatan dilaksanakan Hari Saraswati, yakni Hari Kebangkitan Nasional. Disamping merayakan dharma agama, seperti dilaksanakannya upacara pujawali Saraswati. ”Kondisi ini sangat bagus memberikan semangat kepada kita, maupun ingatan kembali kepada kita, bahwa umat Hindu harus bangkit dari kondisi terpuruk akibat pandemi,’’ katanya.

Baca Juga :  Wagub Bali Jadi Keynote Speaker Dalam Temu Responden Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali 2022

Dalam kontek beragama, lanjut Rudia Adiputra, hendaknya mengikuti norma-norma yang disebut Satyam Siwam Sundaram, yakni beragama, praktek beragama sekala niskala dengan kejujuran, kebenaran, memuliakan Beliau yang diatas kita. ”Menghormati sesama orang, maupun memberikan kasih sayang, melindungi hal-hal yang ada dibawah kita,” paparnya.

Shares: