
Wagub Cok Ace Ajak Komponen Pariwisata Fokus Kualitas SDM dan Lingkungan
FORUM Keadilan Bali – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengajak komponen pariwisata fokus peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan lingkungan. Dua hal itu menjadi komponen penting mewujudkan pariwisata berkelanjutan.
Permintaan tersebut disampaikan Wagub Cok Ace saat membuka Musyawarah Cabang (Muscab) BPC PHRI Denpasar di Hotel Griya Santrian Sanur, Jumat (14/4).
Wagub Cok Ace menyampaikan kualitas SDM dan lingkungan target pertama mesti mendapat perhatian serius dari komponen pariwisata Bali. Dua hal itu target pertama kita. Kalau manusianya tak benar akan berdampak pada rusaknya lingkungan. Sebaliknya, jika kualitas SDM dan lingkungan dapat ditingkatkan akan melahirkan produk budaya sebagai modal mewujudkan pariwisata Bali yang berkualitas. ”Jangan bicara kualitas, kalau manusia dan lingkungan masih rusak,” ujarnya.
Apa yang disampaikannya Wagub cok Ace sejalan dengan tema yang diusung pada Muscab PHRI Denpasar, yaitu ”Bangkit dan Kembangkan Pariwisata Berkualitas, Berbudaya dan Berkelanjutan”. Ia menilai, tema tersebut sangat relevan dengan situasi saat ini, dimana Bali tengah menata sektor pariwisata agar menjadi lebih berkualitas dan berkelanjutan.
Wagub Cok Ace memuji jajaran BPC PHRI Denpasar melaksanakan amanat AD/ART organisasi lewat Muscab. Ini menandakan keberadaan PHRI Denpasar masih eksis. Meskipun sempat tertunda karena pandemi Covid-19 dan kesibukan lainnya, akhirnya Muscab bisa terlaksana. ”Ini membuktikan PHRI Denpasar tetap eksis, kita harus bersyukur masih punya organisasi,” tuturnya.
Ia mengingatkan tiga hal penting harus dibahas dalam Muscab yaitu organisasi, keuangan dan program kerja. Terkait organisasi, Cok Ace menyebut saat ini keberadaannya sangat dinamis karena terkait dengan kondisi kekinian dan banyak regulasi baru yang mesti diperhatikan. Satu regulasi harus dicermati adalah Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2020 tentang Standar Penyelenggaraan Kepariwisataan Budaya Bali yang diturunkan dalam Peraturan Gubernur Nomor 28 Tahun 2020 Tentang Tata Kelola Pariwisata Bali. Payung hukum itu mengamanatkan agar setiap pengelola usaha pariwisata menjadi anggota asosiasi Pariwisata.
Menurutnya, peluang bagi PHRI merekrut lebih banyak anggota baru untuk membesarkan organisasi. Hal ini akan berdampak pada dukungan pendanaan yang bisa dimanfaatkan melaksanakan kegiatan bermanfaat bagi kemajuan sektor pariwisata Bali.
Wagub Cok Ace yang juga selaku Ketua BPD PHRI Bali mendorong jajarannya mampu menunjukkan peran bermanfaat bagi pengelola usaha wisata. “Kalau kita bisa menunjukkan peran penting, otomatis lebih banyak lagi yang tertarik masuk menjadi anggota,” paparnya.
Terkait program kerja, Wagub Cok Ace minta PHRI Denpasar memetakan potensi pengembangan sejumlah infrastruktur seperti KEK dan Pelabuhan Sanur. Ia memprediksi Denpasar akan mengalami perkembangan luar biasa jika KEK Sanur rampung dan beroperasi. ”Ini prospek sangat bagus dan luar biasa. Harus disikapi dengan persiapan SDM agar kita mampu bersaing memperebutkan peluang,” cetusnya.
Sementara itu, Ketua BPC PHRI Denpasar IB Gede Agung Sidharta Putra menyampaikan pelaksanaan Muscab merupakan amanat organisasi. Ia bersyukur hampir 2,5 tahun mengalami stagnasi, kini pariwisata Bali mulai pulih.
Sidharta Putra mengajak pelaku usaha pariwisata tetap semangat melakukan terobosan agar mendapat berkah dari sektor ini. Karena keberadaan sektor pariwisata dan pertanian berada dalam posisi saling melengkapi. ”Hampir 60 persen perekonomian Bali disupport pariwisata. Jadi, pertanian dan pariwisata sejatinya saling melengkapi, jangan dianggap lawan,” ucap Sidharta Putra sembari menjelaskan sebagai lokomotif perekonomian Bali, sektor pariwisata harus tetap didorong. Jika pariwisata maju, bidang lain akan mendapat keuntungan.