FORUM Keadilan Bali – Wakil Gubernur Prof. Tjok Oka Sukawati (Cok Ace) mewakili Gubernur Bali menghadiri Upacara Mecaru Rsi Gana, Melaspas, Mapedagingan Gedong Sineb, Nyepuh Masupati Pralinggan Ida Bhatari di Pura Dalem Puri Desa Peliatan Ubud, Wrespati Kliwon Merakih, Rabu (28/7).
Pamelaspasan Gedong Sineb dilaksanakan setelah pelinggih usai direnovasi karena rusak terkena sambaran petir pada 20 Maret 2022. Rentetan Upacara Mecaru Rsi Gana, Melaspas, Mapedagingan Gedong Sineb, Nyepuh Masupati Pralinggan Ida Bhatari dipuput dua sulinggih yaitu Ida Pedanda Griya Peling Baleran dan Ida Pedanda Griya. Upacara diiringi pementasan Tari Topeng, Wayang, Kekriningan, Baris dan Rejang.
Wagub Cok Ace didampingi Kalaksa BPBD Provinsi Bali I Made Rentin menyampaikan dirinya hadir dalam kapasitas sebagai pengayah Pura Dalem Puri, bagian dari sameton Puri Ubud dan juga mewakili Gubernur Bali tidak bisa hadir menyaksikan upacara ini. Namun, ia menginformasikan kalau Gubernur menaruh perhatian sangat besar terhadap keberadaan Pura Dalem Puri Peliatan Ubud.

Ditambahkan, Gubernur juga salut dengan semangat yang ditunjukkan pangempon pura sehingga hanya dalam hitungan bulan, renovasi palinggih yang tersambar petir bisa dirampungkan. ”Semangat krama ini sejalan dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama Bali sejahtera dan bahagia, sekala-niskala,” ungkapnya.
Cok Ace berharap semangat nangun yadnya dapat terus dilanjutkan karena merupakan warisan leluhur secara turun temurun. Konsep yadnya ini erat dengan ajaran Hindu meyakini hidup tak lepas dari ‘Rna’ (hutang). ”Ida Bhatara sweca, kita juga harus menunjukkan rasa bhakti. Yadnya bukan dihitung berdasarkan kecil besarnya, tapi dari keikhlasan kita dalam melaksanakan,” urainya.
Sebagai wujud dukungan, Pemprov Bali memberikan bantuan Rp 100 juta untuk biaya renovasi pelinggih tersambar petir. Menurut Wagub Cok Ace, jumlah tersebut mungkin tak menutup seluruh biaya yang dikeluarkan. Tapi ini menjadi bukti kehadiran pemerintah di tengah masyarakat.
Sebagai bagian dari keluarga besar Puri Ubud, Cok Ace menyampaikan terima kasih atas keguyuban yang ditunjukkan krama pengempon sehingga perbaikan bisa dilaksanakan dalam hitungan bulan. ”Kita tahu sebagian besar krama sangat tergantung dari sektor pariwisata dan lama terpuruk akibat pandemi Covid-19. Hal itu tak menyurutkan semangat umat dalam menunjukkan rasa bhakti,” ungkapnya.
Sementara itu, Panglingsir Puri Ubud Tjokorda Gde Putra Sukawati juga menyampaikan terima kasih atas dukungan berbagai pihak, termasuk Pemprov Bali, Pemkab Gianyar dan wakil rakyat dalam proses renovasi pelinggih Gedong Sineb yang tersambar petir. ”Perbaikan pelinggih bisa dilaksanakan cepat karena kebulatan tekad krama pengayah, prajuru Pura Dalem Puri didukung sameton Puri Ubud dan Puri Peliatan,” pungkasnya.
Setelah upacara melaspas, Soma Wage Tambir, 1 Agustus 2022 akan dilaksanakan prosesi melasti. Sementara puncak karya padudusan alit di pura ini dilaksanakan pada Anggara Kliwon Tambir dan nyineb pada Sukra Pon Tambir.