
Walikota Jaya Negara dan Bupati Badung Tancapkan Keris Pusaka Peringati Ke-118 Perang Puputan Badung
FORUMKEADILANBali.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan Panglingsir Puri se-Kota Denpasar mancapkn Keris Pusata menandai puncak Peringatan ke-118 Puputan Badung di Kota Denpasar, di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar, Jumt (20/9).
Dikemas dalam perpaduan apel dengan karya Mahabandana Puputan Badung, peringatan tahun ini berlangsung khidmat serta meriah di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar.
Rangkaian peringatan Puputan Badung diawali pembacaan sejarah singkat Puputan Badung terjadi tahun 1906. Peperangan tersebut terjadi atas perlawanan sengit rakyat Badung kepada kolonialisme Belanda. Hal tersebut dipicu atas hak tawan karang bertentangan dengan Belanda kala itu. Rangkaian peristiwa heroik ini dikemas dalam sebuah garapan kolosal multidisipliner sebagai penghormatan dan eksistensi sejarah Perang Puputan Badung menghadirkan 1.500 lebih seniman dari berbagai genre seni.
Karya kolaborasi ini tidak hanya memperkaya pemahaman tentang peristiwa sejarah, tetapi meningkatkan apresiasi terhadap budaya dan seni Bali. Melalui berbagai bentuk ekspresi artistik, kolaborasi ini menciptakan pengalaman mendalam, memicu refleksi, dan memperkuat penghargaan terhadap perjuangan dan keberanian yang ditunjukkan oleh para pejuang Bali.
Dalam kesempatan tersebut turut diserahkan Bantuan BKK dengan nilai Rp59.980.302.341 dari Pemerintah Kabupaten Badung kepada Pemerintah Kota Denpasar dan Bantuan Hibah kepada 52 kelompok masyarakat Kota Denpasar diserahkan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta diterima Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama perwakilan kelompok masyarakat. Selain itu, diserahkan piagam penghargaan kepada seluruh kolaborator penyaji pamentasan serta Rekor Dunia Indonesia (MURI) kepada Pemerintah Kota Denpasar dan Naluri Manca sebagai pengkarya pementasan kolosal multi genre Seni dilokasi asli peristiwa heroik oleh seniman terbanyak.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Panglingsir Puri Agung Denpasar A.A Ngurah Oka Ratmadi, Panglingsir Puri Agung Pemecutan A.A Ngurah Putra Dharma Nuraga, Panglingsir Puri Agung Jrokuta A.A Ngurah Jaka Pratidnya serta Panglingsir Puri se-Kota Denpasar, Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede bersama anggota DPRD Kota Denpasar, Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, Pj. Sekda Kabupaten Badung Ida Bagus Surya Suamba, Forkopimda Kota Denpasar, LVRI Kota Denpasar, pimpinan OPD serta undangan lainya.
Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, Perang Puputan Badung diperingati saat ini didasari peristiwa heroik rakyat Bali, terutama dari Kerajaan Badung bertempur sampai titik darah penghabisan atau puputan melawan penjajah Belanda. Tanggal 20 September 1906 merupakan peristiwa yang memperlihatkan kepada dunia bahwa segenap rakyat Bali dipimpin Raja Badung I Gusti Ngurah Made Agung memiliki dedikasi dan idealisme tinggi berjuang dengan segenap jiwa raga dalam menjaga setiap jengkal tanah kelahiran.
”Ini merupakan semangat sebagai bangsa besar tidak pernah melupakan sejarah perjuangan para pendahulu. Mari kita maknai nilai-nilai kepahlawanan para pejuang kita patut diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selain dapat dijadikan inspirasi oleh generasi muda mengisi pembangunan,” ujarnya.
Jaya Negara mengatakan Perang Puputan Badung terdapat sebuah bisama Mati Tan Tumut Pejah bermakna bahwa mati di medan perang, namun perjuangan tidak pernah mati. Ini menjadi sejarah Pemerintah Kota Denpasar dengan motto Pura Dhipa Bara Bhavana menekankan kewajiban pemerintah mewujudkan kemakmuran masyarakat. Hal ini diaplikasikan pemerintah dalam program priroritas entaskan kemiskinan dan mewujudkan kemakmurahan masyarakat. ”Peringatan ke-118 Perang Puputan Badung, khususnya bisama Mati Tan Tumut Pejah menjadi inspirasi dan edukasi bagi kita semua, para panglingsir puri dan pendahulu kita dalam meraih kemerdekaan. Ini menjadi sepirit memenuhi kewajiban dalam menjamin kesehatan masyarakat, memenuhi kebutuhan pendidikan dan lain sebagainya untuk kemakmuran masyarakat,” papar Jaya Negara.
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bertindak selaku Inpsketur Upacara mengajak seluruh masyarakat Badung dan Kota Denpasar jangan sekali melupakan sejarah (Jas Merah). Pasalnya, para raja-raja, pahlawan dan pejuang terdahulu mempertahankan wilayah hingga titik darah penghabisan kini dikenal dengan istilah puputan. ”Hendaknya sepirit perjuangan para pendahulu kita dalam peristiwa Puputan Badung menjadi inspirasi, semangat serta tauladan dalam mengisi kemerdekaan saat ini,” ujarnya. (pas)