FORUM Keadilan Bali – Walikota Denpasar IGN Jaya Negara menghadiri ngajum puspa serangkaian Karya Atma Wedana (Pedudusan Agung Matiti Mamah Kebo) di Puri Agung Denpasar, Redite Wage Krulut, Minggu (17/7) di Payadnyan Puri Agung Denpasar.
Walikota Denpasar IGN Jaya Negara didampingi Ny. Sagung Antari Jaya Negara bersama Manggala Karya yang juga Panglingsir Puri Agung Denpasar, Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi. Turut hadir Sekretris Daerah Kota Denpasar IB Alit Wiradana serta undangan lainnya.
Walikota Jaya Negara berkesempatan mengikuti rangkaian prosesi “Ngajum Puspa” bersama Manggala Karya sekaligus Panglingsir Puri Agung Denpasar Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi.
Walikota Jaya Negara menyambut baik pelaksanaan Karya Atma Wedana (Pedudusan Agung Matiti Mamah Kebo) di Puri Agung Denpasar. ”Puri Agung Denpasar sebagai salah satu kawasan heritage di Kota Denpasar memegang peranan penting dari keberlangsungan kegiatan ritual adat dan agama sebagai napas penting dari Kota Denpasar sebagai kota berwawasan budaya dilandasi spirit Vasudhaiva Kutumbakam,” kata jaya Negara.
Jaya Negara mengungkapkan, rangkaian upacara yadnya ini sebagai perwujudan sradha bhakti umat kepada leluhur dan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. ”Semoga upacara ini dapat memberikan kebaikan bagi semua masyarakat dan khidmat mengikutinya,” ujar Jaya Negara.
Wakil Ketua Karya, AA Dharma Duaja mengatakan prosesi ngajum puspa adalah membuat simbol Panca Tan Matra dalam bentuk puspa lingga sarira sebagai rangkaian upacara Nyekah setelah dilakukan ngangget don bingin (memetik daun beringin) bertujuan membuat Lingga Sarira (kembaran identik badan fisik). ”Rangkaian upacara diawali upacara Asesapuhan Mebanten Sumping Keladi, Ngajum Puspa Duwe, Melaspas Bukur, Melaspas Puspa, dilanjutkan Mapurwa Daksina, Titi Mamah Kebo dan Rsi Bojana dipuput Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa Putra Keniten dari Grya Sari Tegal sekaligus sebagai Yajmana Karya.
Dia menambahkan, 83 puspa mengikuti rangkaian upacara dengan rincian puspa dari Puri Agung Denpasar 6 puspa, puspa semeton Puri Agung Denpasar 36 puspa dan pangiring 41 Puspa.” jelasnya.