
Walikota Jaya Negara Hadiri Pujawali di Pura Dang Kahyangan Payogan Agung Segara Rupek
FORUMKeadilanbali.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri pujawali di Pura Dang Kahyangan Payogan Agung dan Pura Beji Segara Rupek di Kawasan Taman Nasional Bali Barat, Buleleng, bertepatan Tilem Sasih Sadha, Kamis, (6/6).
Dalam kesempatan tersebut, Walikota Jaya Negara didampingi Sekda Kota Denpasar I.B Alit Wiradana mengikuti rangkaian upacara sejak awal dan turut serta ngayah mundut Ida Bhatara. Rangkaian upacara berlangsung khidmat dimulai dari ngias Ida Bhatara, melasti, puncak pujawali dan meecan-ecan. Diiringi suara kidung dan gambelan Bali, rangkaian upacara dipentaskan Tari Rejang Dewa, Tari Topeng Wali, dan Topeng Sidakarya. Seluruh rangkaian pujawali diakhiri persembahyangan bersama dipuput Ida Pedanda Siwa Budha.
Klian Desa Adat Sumber Klampok I Putu Artana selaku pengempon pura mengatakan pujawali di Pura Payogan Agung dan Pura Beji Segara Rupek jatuh setiap tahun sekali bertepatan dengan Tilem Sadha. Rangkaian upacara telah dimulai sejak Rabu (5/6) malam diawali ngias Ida Bhatara. Sedangkan puncak Pujawali berlangsung Kamis (6/6) bertepatan Tilem Sadha.
Dia mengatakan selama rangkaian pujawali, Ida Bhatara nyejer selama tiga hari dan setiap hari dilaksanakan bhakti panganyar. Sedangkan penyineban akan dilaksanakan Redite Paing Wuku Ugu, pada 9 Juni mendatang. ”Semoga pelaksanaan Pujawali ini dapat memberikan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia serta semua umat dalam lindungan Ida Sang Hyang Widi Wasa,” ujarnya
Sementara Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara selaku Ketua Umum Paiketan Warga Arya Wang Bang Pinatih mengatakan pujawali merupakan momentum seluruh masyarakat selalu eling (ingat) dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa.
Jaya Negara berharap pujawali ini menjadi sebuah momentum menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana. ”Pelaksanaan pujawali ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti untuk menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana,” pinta Jaya Negara. (pas)