
Walikota Jaya Negara Hadiri Upakara Malaspas dan Mupuk Pedagingan di Pura Taman Sari
FORUMKEADILANBali.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri upakara Malaspas, Mupuk Pedagingan dan Pujawali di Pura Taman Sari, Bendesa Manik Mas, Desa Padangsambian Kelod, Denpasar Barat bertepatan dengan Budha Umanis Wuku Dukut, Rabu (29/1/2025).
Upacara tersebut dilaksanakan setelah proses renovasi bangunan palinggih parahyangan pura tuntas dilaksanakan. Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara; Anggota DPRD Kota Denpasar I Nyoman Tananjaya Asmara Putra, panglingsir puri dan griya, Kabag Kesra Setda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Surya Antara, Perbekel Desa Padangsambian Kelod I Gede Wijaya Saputra, dan undangan lainnya.
Ketua Prajuru Pura Taman Sari, Bendesa Manik Mas I Made Sugita disela-sela upacara menjelaskan upakara Malaspas, Mupuk Pedagingan dan Pujawali di Pura Taman Sari dilaksanakan setelah renovasi palinggih pura rampung dikerjakan. Proses renovasi dilaksanakan menggunakan dana urunan pangempon dan bantuan dari Pemerintah Kota Denpasar difasilitasi Anggota DPRD Kota Denpasar I Nyoman Tananjaya Asmara Putra.
Dia berharap rampungnya pembangunan ini dapat mendukung dan menguatkan keberadaan tempat suci umat Hindu. ”Kami menghaturkan terima kasih kepada semua pihak telah mendukung pembangunan ini. Semoga keseimbangan alam semesta dapat terus kita jaga sesuai falsafah Tri Hita Karana,” ujarnya
Sementara Walikota Jaya Negara memberikan apresiasi atas kerja keras dan gotong royong seluruh lapisan masyarakat pangempon Pura Taman Sari mendukung pembangunan parahyangan suci. Hal ini sejalan dengan visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju berlandaskan spirit Vasudhaiva Kutumbakam bermakna menyama braya bahwa kita semua bersaudara.
Jaya Negara mengungkapkan upakara Malaspas, Mupuk Pedagingan dan Pujawali di Pura Taman Sari, Bendesa Manik Mas merupakan tahapan harus dilaksanakan, sehingga bangunan suci dapat digunakan untuk kegiatan upacara dan pemujaan. Hal ini wujud srada bhakti krama pangempon kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa.
Dia menjelaskan menjadi momentum menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana. ”Pelaksanaan karya Melaspas, Mendem Pedagingan dan Mecaru Rsi Gana, mari kita tingkatkan srada bhakti menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan,” ucapnya. (pas)