
Walikota Jaya Negara: Keluarga Garda Terdepan Pembentukan Mental Anti Korupsi di Lingkungan Keluarga
FORUM Keadilan Bali – Pemkot Denpasar bersama seluruh jajaran terus berkomitmen mendukung pemberantasan korupsi berkelanjutan. Sebelumnya menyasar OPD di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar, pendidikan anti korupsi kembali di gelar menyasar organisasi wanita di Kota Denpasar.
Kegiatan dikemas melalui talk show dirangkaikan Hari Anti Korupsi (Hakordia) 2023 dibuka Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara di Gedung Dharma Negara Alaya Kota Denpasar, Rabu (6/12).
Walikota Jaya Negara mengatakan peran wanita atau ibu-ibu sebagai pendamping suami sangat penting. Harus mampu memainkan peran sebagai benteng dan garda terdepan pertahanan pertama dalam membangun mental anti korupsi. Tantangan pembangunan kedepan semakin berat, perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan dan ekonomi semakin maju. Karena itu, mempersiapkan generasi bersih dan berintegritas menjadi salah satu prioritas strategis saat ini.
Jaya Negara mengungkapkan perilaku korupsi tidak membudaya dengan melakukan pencegahan sejak dini. Hal ini dapat dibangun melalui budaya anti korupsi yang dimulai dari diri sendiri, keluarga maupun pendidikan. Tidak lepas dari peran aktif vigur seorang ibu dan lingkungan tempat anak-anak memperoleh nilai dan menerapkannya dalam kehidupan mereka. ”Kami ingin mengajak ibu-ibu hebat memahami dan membangun budaya anti korupsi. Keluarga adalah aset sangat berharga membangun budaya anti korupsi. Peran keluarga akan menjadi penting dalam menanamkan nilai-nilai anti korupsi sejak dini,” ujarnya.
Jaya Negara menyampaikan di lingkungan keluarga perlu merefleksikan 4 konsep pendekatan ketahanan keluarga. Meliputi keluarga berkumpul, keluarga berinteraksi, keluarga berdaya serta keluarga peduli dan berbagi. Termasuk menguatkan kembali gerakan kembali ke meja makan dan delapan fungsi keluarga yaitu agama, cintakasih, perlindungan, ekonomi, pendidikan, reproduksi, sosial dan budaya. ”Pendidikan anti korupsi untuk membentuk pengetahuan dan pemahaman mengenai berbagai bentuk korupsi dan aspek aspeknya, dan merubah persepsi dan sikap kita terhadap korupsi serta membentuk keterampilan dan kecakapan baru yang dibutuhkan untuk melawan korupsi,” ucap Jaya Negara.
Dia berharap ibu-ibu sebagai pendamping suami dan pendidik anak-anak mampu membawa perubahan sikap mental yang terjadi pada diri seseorang. Kehadiran dan peran ibu-ibu tergabung dalam wadah organisasi wanita diharapkan dapat meningkatkan integritas dalam upaya mencegah dan menolak korupsi dalam kehidupan sehari hari serta berani menegur terhadap pelaku korupsi. ”Banyak harus kita perbaiki, dan benahi membangun dan mempersiapkan generasi berintegritas guna mewujudkan Denpasar Maju dan semua ilmu didapat mampu diimplementasikan di lingkungan keluarga masing-masing dan di lingkungan sekolah, SD dan SMP,” paparnya.
Sementara Analis Kebijakan Tindak Pidana, Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Bunga Alamanda menjelaskan korupsi merupakan sebuah fenomena gunung es. Sehingga upaya pencegahan terus dilakukan melalui pendidikan dan sosialisasi sejak dini. Disamping membangun generasi yang berintegritas dan memiliki pehamanan anti korupsi.
Ia mengajak semua insan menanamkan sikap antikorupsi. Hal ini dapat diwujudkan dengan melaksanakan sembilan nilai anti korupsi, yakni jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil dan kerja keras. ”Melalui pelelaksanaan talk show ini diharapkan mampu membangun budaya anti korupsi di dalam keluarga, sehingga dapat membangun budaya anti korupsi secara menyeluruh,” harapnya.