
Walikota Jaya Negara-Wawali Arya Wibawa Ucapkan Selamat Hari Suci Nyepi Caka 1947, Momentum Penyucian Diri dan Alam Semesta
DENPASAR, FORUMKEADILANBali.com – Umat Hindu segera memperingati Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1947, seluruh rangkaian akan dimulai dari pamelastian, Tawur Agung Kesanga, Nyepi dan ngembak geni sarat akan makna. Hari Suci Nyepi diperingati setiap tahun sekali, dan kali ini jatuh pada 29 Maret 2025 mendatang dan berada dalam suasana Hari Tumpek Wariga. Sehingga seluruh rangkaian Hari Suci Nyepi dapat dilaksanakan dengan khidmat sesuai dresta masing-masing tanpa mengurangi makna.
Upacara Pamelastian atau Melasti dilaksanakan sebagai bentuk penyucian bhuana alit dan bhuana agung. Usai Melasti, dilanjutkan pelaksanaan Tawur Agung Kesanga bertepatan dengan Tilem Sasih Kesanga serentak dilaksanakan di Catus Pata Desa, Catus Pata Kabupaten/Kota. Sesuai maknanya menetralisir aura negatif berada pada palemahan serta nyomya bhuta kala.
Malam pangerupukan identik dengan nyomya Bhuta Kala dengan media Ogoh-ogoh. Kreativitas di bidang ogoh-ogoh telah diwadahi melalui pelaksanaan lomba Ogoh-ogoh serta eevent Kesanga Festival. Sedangkan keesokan harinya merupakan pelaksanaan Hari Suci Nyepi (sipeng) mengawali Tahun Caka 1947 dilaksanakan Catur Brata Penyepian yakni, Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan dan Amati Lelanguan semuanya bermakna sebagai ajang penyucian diri dengan mulatsarira serta meningkatkan sradha dan bhakti. Pelaksanaan Catur Berata Penyepian diakhiri dengan ngembak geni bermakna penyucian lingkungan sosial melalui dharma shanti.
Beranjak dari makna Hari Suci Nyepi, Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, disela-sela menjalan tugas kedinasan Rabu (26/3) mengajak segenap umat Hindu dan masyarakat Kota Denpasar melaksanakan seluruh rangkaian Hari Suci Nyepi sebagai suatu yadnya suci meningkatkan sradha bhakti dalam melaksanakan dharma agama dan dharma negara.
Pelaksanaan rangkaian Hari Suci Nyepi, Walikota Jaya Negara menghimbau segenap komponen masyarakat memanfaatkan momen ini untuk introspeksi diri atau mulat sarira saling menghormati, mengembangkan rasa toleransi berdasarkan konsep Catur Paramitha dan Tri Hita Karana hidup berdampingan menghormati keragaman budaya dengan sepirit Vasudhaiva Khutumbakam. Hal ini sejalan dengan konsep Ajibinaya yang bermakna kemuliaan dengan membangun sinergi lintas sektor menuju Denpasar Maju. ”Kami mengajak seluruh elemen masyarakat memaknai Nyepi sebagai kontrol diri dan mulat sarira, serta bentuk pengucian alam semesta dengan spirit Vasudhaiva Kutumbakam serta Ajibinaya menuju Denpasar Maju,” ujarnya.
Sementara Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa berpesan senantiasa bersama-sama meningkatkan kewaspadaan dan mawas diri sebagai ajang mulat sarira. Sehingga seluruh umat manusia dapat terbebas dari mara bahaya serta mampu meningkatkan kesejahteraan hidup.
Arya Wibawa mengajak seluruh lapisan masyarakat meningkatkan semangat menyama braya, saling mambantu, saling memiliki dan saling asah, asih asuh. ”Selamat melaksanakan rangkaian upacara Hari Suci Nyepi Icaka Warsa 1947 kepada segenap umat se-dharma dan masyarakat yang melaksanakannya. Semoga Hari Suci Nyepi tahun ini dapat menjadi ajang introspeksi diri dan mulat sarira untuk meningkatkan sradha bakti sesuai dengan swadarma kita masing-masing untuk mewujudkan Denpasar sebagai Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju, dengan sepirit Vasudhaiva Kutumbakam, serta Ajibinaya menuju Denpasar Maju,” ujar Walikota Jaya Negara didampingi Wawali Arya Wibawa. (pas)