
Warung Kopi Joglo dan Toko Frozen Food Ludes Terbakas
FORUM Keadilan – Warung kopi joglo dan Toko Frozen Food milik Dwi Tri Hartono, Jl. Pulau Moyo, No. 1A, Lingkungan Dukuh Pesirahan, Kelurahan Pedungan, Denpasar Selatan ludes terbakar, Sabtu (27/8) pukul 11.27 Wita.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaks BPBD) Kota Denpasar, IB Joni Ariwibawa,mengatakan kebakaran warung kopi joglo dan Toko Frozen Food akibat percikan api alat las dan kerugian belumbisa ditaksir. Kebakaran warung kopi joglo dan Toko Frozen Food mendapat informasi dari Ibu Reni pukul 11/27 Wita. Setelah anggotanya mengassesment, mendata dan melaksanakan penanganan langsung mengerahkan unit armada damkar semua Pos BPBD Kota Denpasar yakni BW 26, 10, 21, 09 serta tim TRCB BPBD merapat ke tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran untuk menjinakan api. ”Empat mobil damkar dari semua pos dikerahkan untuk memadamkan api selama 1 jam 20 menit menghabiskan air 25.00 liter,’’ kata Joni Ariwibawa.
Joni Ariwibawa minta masyarakat berhati-hati menyambung listrik atau mengelas di tempat usaha guna menghindari terjadi kebakaran. Selain kabel tidak sesuai dan sambungan listrik kena air hujan bisa memicu percikan api sehingga menyulut kebakaran. Apalagi instalasi listrik yang dipasang tidak sesuai standar PLN. Pasalnya, dari awal Agustus 2022 ini sudah lima kali kebakaran rumah dan lahan kosong dan kerugian mencapai ratusan juta. ”Musim pancaroba tidak menutup terjadi kebakaran jika masyarakat kurang hati-hati,’’ ujar Joni Ariwibawa.

Joni Ariwibawa menjelaskan, kebakaran rumah, kantor dan warung kopi joglo dan took Frozen Food selama ini disebakan korsleting listik dan percikan api las. Masyarakat atau pemilik toko dan rumah makan agar memantau instalasi listik yang ada agar jangan sampai menumpuk kabel rentan terbakar karena panas. Selain itu, instalasi listrik yang dipasang sudah terlalau lama dan dimakan tikus agar menjadi pehatian. Termasuk penggunaan alat elektronik, seperti water heater, dispenser air, rice cooker terus hidup bisa terbakar. ”Kalau dispenser sudah habis airnya agar dicabut. Begitu juga rice cooker jangan terus dihidupkan. Jika malam hari mohon dicabut untuk menghindari kolseting listik akibat panas,’’ kata Joni Ariwibawa.
Dia mengakui, indisikasi kebakaran menimpa tumah, kantor, took, warung kopi dan rumah makan diduga peralatan listrik atau percikan api msin las. Selain kabel tidak sesuai dan sambungan listrik terlalu banyak bisa memicu percikan api sehingga menyulut kebakaran. Apalagi instalasi listrik yang dipasang tidak sesuai standar PLN. Pasalnya, dalam seminggu ini sudah lima kali terjadi kebakaran rumah dan ruko kerugian mencapai ratusan juta. ”Kami minta masyarakat atau pemilik took dan kantor hati-hati menyambung kabel. Apalagi tempat tesebut kosong sehingga tidak ada yang mengawasi ketika terjadi kebakaran,’’ pinta mantan Camat Denpasar Barat ini.