Nasional

Wawali Arya Wibawa Buka Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami di Desa Sanur Kauh
Diterbitkan: 7 Oktober 2025, 16:08

DENPASAR, FORUMKEADILANBali.com – Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa membuka Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami (SLG) 2025 di Muntig Siokan Pantai Mertasari, Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Selasa (7/10/2025).

Sekolah Lapang Gempa dan Tsunami sinergitas Pemerintah Kota Denpasar dengan BMKG dan Stasiun Geofisika Denpasar guna terwujudnya masyarakat siaga gempa bumi dan tsunami.

Arya Wibawa menyampaikan, Bali umumnya dan Kota Denpasar khususnya, dianugrahi alam yang indah menjadi salah satu destinasi wisata, baik wisatawan dalam negeri maupun mancanegara. Disisi lain Bali menyimpan potensi bencana gempa bumi dan tsunami. Hal ini tidak perlu disikapi dengan rasa takut berlebihan. Tetapi potensi bencana alam ini justru semakin meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi dampak yang ditimbulkan. “Sekolah Lapang Gempa Bumi salah satu upaya mengurangi dampak bencana gempa bumi dan tsunami dengan melakukan latihan kesiapsiagaan menghadapi bencana,” ujarnya.

Arya Wibawa berharap dengan melakukan latihan kesiapsiagaan, pemerintah dan masyarakat khususnya masyarakat Desa Sanur Kauh lebih siap ketika terjadi bencana gempa bumi dan tsunami. Pemerintah dan masyarakat Kota Denpasar beruntung mendapat perhatian dari pemerintah pusat dalam hal ini BMKG menyelenggarakan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami di Desa Sanur Kauh. Hal ini dilakukan guna meningkatkan kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat pesisir menghadapi potensi gempa bumi dan tsunami.

Arya Wibawa menyampaikan apresiasi atas inisiatif BMKG memberikan edukasi kebencanaan kepada masyarakat. Dukungan dan perhatian dari pemerintah pusat diharapkan mendapat respon positif dari seluruh elemen masyarakat agar ilmu dan keterampilan diperoleh dapat diterapkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan seperti dapat dilaksanakan berkelanjutan untuk desa-desa pesisir lainnya di Kota Denpasar. ”Saya berharap masyarakat dan jajaran Pemerintah Desa Sanur Kauh dapat memanfaatkan kegiatan ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana gempa bumi dan tsunami demi terwujudnya komunitas siaga tsunami (tsunami ready community),” ungkapnya.

Baca Juga :  Bupati Giri Prasta Apresiasi Kinerja Aparat Penegak Hukum Mampu Berantas Kejahatan di Badung

Ia minta peserta sekolah lapang gempa bumi dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik demi tercapainya tujuan. Pengetahuan yang diperoleh dari sekolah lapang gempa bumi dapat disebarluaskan kepada keluarga dan masyarakat sekitar, sehingga memahami respon harus dilakukan bila terjadi gempa bumi dan tsunami.

Sementara Kepala Stasiun Geofisika Denpasar, Rully Oktaviana Hermawan menjelaskan sejarah Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami dilaksanakan BMKG di pemerintah daerah se-Indonesia sejak tahun 2015 dengan nama Table Top Exercise Gempa Bumi dan Tsunami. Tahun 2018 menjadi Gladi Ruang Gempa Bumi dan Peringatan dini Tsunami, dan tahun 2019 hingga sekarang mengalami peningkatan kualitas dan materi diubah menjadi Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami. “Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami kebutuhan mendesak sebagai pendidikan kesiapsiagaan menghadapi bencana bagi pemangku kepentingan maupun masyarakat. Idealnya kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami ini dapat berjalan rutin dan merata di seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya.

Kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami 2025 dilaksanakan selama sehari diikuti 61 orang dari Desa Sanur Kauh, BPBD Provinsi Bali dan Denpasar, SAR, Linmas, Tagana, Pecalang, Relawan Gondong Legu, Sanur Bersatu, SD, SMP, SMA di Sanur, Kepolisian, Kodam IX/Udayana, RSUD Bali Mandara, Klinik Mutiara Medika, dan hotel-hotel yang ada di wilayah Sanur Kauh. (pas)

Shares: