WHDI Kota Denpasar Gelar Pelatihn Kecakapan Hidup di Banjar Laplap Tengah, Penatih Dangin Puri

WHDI Kota Denpasar Gelar Pelatihn Kecakapan Hidup di Banjar Laplap Tengah, Penatih Dangin Puri
PELATIHAN KECAKAPAN - Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Denpasar, Ny. Antari Jaya Negara menggelar pelatihan kecakapan hidup kepada puluhan ibu-ibu PKK dilingkungan Banjar Laplap Tengah, Desa Penatih Dangin Puri, Denpasar Timur, Sabtu (14/6/2025).
📷: (Foto : fkb/pas)

WHDI Kota Denpasar Gelar Pelatihn Kecakapan Hidup di Banjar Laplap Tengah, Penatih Dangin Puri

DENPASAR, FORUMKEADILANBli.com – Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Denpasar menggelar pelatihan kecakapan hidup kepada puluhan ibu-ibu PKK dilingkungan Banjar Laplap Tengah, Desa Penatih Dangin Puri, Denpasar Timur, Sabtu (14/6/2025).

Peserta dalam pelatihan kecakapan hidup diberikan materi nyacal dan nanding banten suci sari dibimbing narasumber dan pendamping berpengalaman dari WHDI Kota Denpasar. Hadir Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara didampingi jajaran WHDI Kota Denpasar, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah, Perbekel Desa Penatih Dangin Puri I Wayan Kamar, kelihan adat dan sejumlah undangan.

Ny. Antari Jaya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat di Banjar Laplap Tengah, Desa Penatih Dangin Puri telah memberikan kesempatan bagi WHDI Kota Denpasar mengadakan pelatihan kecakapan hidup dengan materi nyacal dan nanding banten suci sari. ”Kehadiran WHDI ke banjar ini tidak menggurui, namun memberikan pemahaman makna dan filosofi dari pembuatan banten suci sari kepada peserta,” ujarnya.

Ny. Antari Jaya Negara menuturkan kecenderungan dewasa ini sudah banyak kaum ibu-ibu Hindu di Kota Denpasar cakap membuat banten. Namun tidak semua paham mengenai makna dan filosofi banten yang dibuat. Terlebih di zaman serba modern dan praktis seperti sekarang, pemahaman semacam ini sangat penting pelestarian nilai-nilai Agama Hindu di tengah masyarakat.

Ny. Antari Jaya Negara mengharapkan pelatihan kecakapan hidup ini dapat memberikan bekal pengetahuan kepada kaum ibu-ibu yang ikut. ”Keterampilan membuat banten yang didapat ibu-ibu dari pelatihan ini menjadi bekal menjalani kehidupan adat dan bermasyarakat di Kota Denpasar,” ungkapnya.

Baca Juga :  Semarak Merah Putih Dusun Tegal Kori Kaja, Walikota Jaya Negara Lepas Jalan Santai

Sementara narasumber pelatihan banten dari WHDI Denpasar, Ni Wayan Sukerti  menjelaskan materi yang diajarkan dalam pelatihan kecakapan hidup adalah nyacal dan nanding banten suci sari. ”Pelatihan cara mengerjakan dari awal banten suci sari, termasuk penjelasan seluruh komponen banten, serta filosofi terkandung disetiap komponen banten dan tata cara pengaplikasian ditambah sesi tanya jawab,” jelasnya.

Sukerti menambahkan pelatihan kecakapan hidup kaum ibu-ibu merupakan program rutin tahunan. Setiap tahun dilaksanakan empat kali di empat kecamatan di Kota Denpasar dipilih satu banjar mengadakan pelatihan. ”Pelatihan kecakapan hidup sebagai media saling bertukar pikiran dan berbagi pengetahuan peserta tentang keterampilan diperlukan dalam kehidupan adat bermasyarakat di Bali,” imbuhnya.

Salah satu peserta pelatihan, Putu Ayu menyambut baik pelatihan kecakapan hidup di lingkungannya. ”Saya hidup di Bali tidak pernah terlepas dari kegiatan adat keagamaan. Kegiatan ini sangat membantu ibu-ibu agar paham tata cara pembuatan banten serta pengaplikasiannya dalam upacara adat keagamaan,” katanya. (pas)

 

Shares: