• 160 Ogoh-Ogoh Karya STT Se-Denpasar Dinilai, 12 Terbaik Ikuti Parade di Catur Muka

    FORUM Keadilan Bali – Penilaian Ogoh-Ogoh karya seka teruna (STT) se-Kota Denpasar serangkaian Nyepi Caka 1946 dan Kesanga Fest Tahun 2024 resmi dimulai. Sebanyak 160 karya dinilai dimulai Sabtu (17/2) berlangsung hingga Minggu (18/2).

    Panitia dan dewan juri silih berganti mendatangi banjar-banjar di wilayah Kota Denpasar terdaftar sebagai peserta. Untuk memastikan kekuatan kontruksi, ogoh-ogoh turut diangkat meski penilaian dilaksanakan di tempat.

    Salah seorang juri I Komang Indra Wirawan disela-sela penilaian menjelaskan ada tiga hal dinilai lomba ogoh-ogoh. Pertama, ada ide diangkat agar orisinal atau baru. Kedua, ada kreativitas dan rancang bangun termasuk proporsional dari ogoh-ogoh itu sendiri. Ketiga, pertunjukan sehingga diakhir penilaian anggota ST diminta mengangkat dan menggoyang-goyangkan ogoh-ogoh. ”Sesuai definisi ogah-ogah atau karya tiga dimensi ditarikan,” katanya.

    Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Raka Purwantara, mengatakan penilaian lomba ditingkat kecamatan dimulai dan akan berlangsung hingga 18 Februari. Penilaian ini akan dicari tiga ogoh-ogoh terbaik di masing-masing kecamatan. Nantinya 3 ogoh-ogoh terbaik di tiap-tiap kecamatan akan mendapatkan uang pembinaan masing-masing Rp30 juta. ”Sebanyak 12 ogoh-ogoh terbaik dari empat kecamatan akan mendapatkan uang pembinaan, dan diparadekan di kawasan Catur Muka Denpasar,” jelasnya.

    Raka Purwantara mengungkapkan Kasanga Festival dimeriahkan dengan lomba ogoh-ogoh mini, lomba sketsa ogoh-ogoh, dan lomba baleganjur ngarap. Kasanga Festival digelar selama tiga hari pada 1–3 Maret 2024. Pembuatan ogoh-ogoh 2024, Pemkot Denpasar memberikan insentif kepada seka teruna. Pemkot Denpasar menggelontorkan anggaran Rp3,6 miliar khusus pembuatan ogoh-ogoh serangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1946.

    Jumlah tersebut diperuntukkan 360 seka teruna di Kota Denpasar bentuk pelestarian seni dan budaya Bali. Masing-masing ST mendapatkan dana pembinaan sebesar Rp10 juta.

    Dia menjelaskan bisa menggunakan dana tersebut pelaksanaan pembuatan ogoh-ogoh. Dana tersebut berasal dari bantuan keuangan khusus (BKK). ”Seka teruna mendapatkan BKK senilai Rp10 juta dengan jumlah ST se-Kota Denpasar 360,” terang Raka Purwantara.