Daerah

Air Bersih Disegel, Badan Kesbangpol Bangli Setahun Minta Air ke Tetangga
Diterbitkan: 11 Februari 2025, 19:22

FORUNKEADILANBali.com – Aneh tapi nyata. Kantor Badan Kesbangpol Bangli lebih dari setahun ”ngemis” air ke tetangga, karena air bersih dari PDAM Bangli diputus lantaran tak mampu bayar tunggakan rekening.

Instansi ini menunggak pembayaran air sekitar Rp10 juta kepada PDAM setempat. Untuk bisa mendapatkan air PDAM kembali harus melalui penyambungan baru, dengan biaya Rp3 juta dan mesti melunasi tunggakan Rp10 juta. Kalau air bisa mengalir kembali butuh biaya Rp13 juta lebih.

Sumber FKB di Badan Kesbangpol Bangli, I Nyoman Parbi ketika ditanya soal kondisi kamar mandi tanpa air, Senin (10/2) mengatakan pihaknya kesulitan air bersih, baik air minum maupun air untuk MCK. Pasalnya sambungan pipa air bersih diputus PDAM Bangli sejak tahun 2023, karena menunggak pembayaran.

Dia menyatakan tiba-tiba dikenakan tagihan Rp10 juta atas pemakaian air oleh PDAM, padahal pembayaran pemakaian bulan lalu sudah dilakukan. ”Kasusnya sudah tahun 2023, dalam hitungan pemakaian sebulan kami dikenai tagihan sepuluh juta cukup kaget dan tidak mampu membayar. Karena tidak melunasi tunggakan pembyaran, air disegel,’’ jelasnya polos.

Pejabat ini mengatakan biaya relatif besar tersebut masih akan dianggarkan lewat usulan di APBD Bangli. Namun tidak dijelaskan sampai lama pemutusan air bersih baru akan dianggendakan pengusulan anggaran ke APBD.

Dari kondisi itu, urusan air minum pegawai dan kebutuhan air MCK menjadi persoalan serius. Terlebih saat ada kegiatan sampai larut malam di kantor. ”Kebutuhan air keseharian kami minta sana sini. Kadang minta di sana dn minta di sini,” ujarnya sembari menunjukkan rumah orang.

Saking malu minta terus, belakangan pegawai setempat harus membawa air dari rumahnya masing-masing dengan galon. Termasuk Pak Kaban terbiasa membawa air dari rumahnya.

Baca Juga :  Duta Kabupaten Klungkung Raih Juara 3 Lomba Matembang Sekar Alit FTBI Tingkat Provinsi

Jumlah pegawai Badan Kesbangpol sebanyak 34 orang, dan tidak sedikit kebutuhan air untuk kamar mandi dan kebutuhan minum, baik membuat minuman kopi maupun yang lain.

FKB ketika ingin mengkonfirmasi PDAM Bangli terkait hal itu, belum berhasil menghubungi. Karena awak media belum berhasil mengetahui kontak person direktur maupun pegawai PDAM setempat. (sum)

Shares: