FORUMKeadilanbali.com – Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Bali, Nyoman Ady Irawan mengajak media pers di Bali mengawal penyelesaian masalah sampah. Pasalnya, masalah ini menjadi salah satu isu sentral Pulau Dewata yang ekonominya bersandar pada pariwisata.
Pernyataan itu diungkapkan Ady Wirawan selaras dengan peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia, Jumat 3 April 2024 mengusung tema ”A Press for the Planet: Journalism in the face of the Environmental Crisis” (Pers untuk Planet: Jurnalisme dalam menghadapi Krisis Lingkungan).
Diketahui secara nasional, berdasarkan Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2023, terdapat lebih dari 19 juta ton timbulan sampah di Indonesia. ”Momentum ini (Hari Kebebasan Pers Sedunia, red) mengingatkan kita fungsi pers sebagai media edukasi dan alat kontrol sosial untuk menjaga dan mewujudkan lingkungan lebih baik, dalam konteks Bali hari ini salah satunya mendorong dan mengawal Bali bebas masalah sampah,” ujarnya, Sabtu (4/5).
Melihat kondisi pengelolaan sampah di Bali, Ady Irawan menegaskan, diperlukan langkah kolaboratif. Dalam konsep pentahelix, media khususnya pers dianggap memiliki peranan penting.
Sejalan dengan Indeks Kebebasan Pers (IKP) di Bali tahun 2023 yang capai angka 82,58, Ady mengajak insan pers memanfaatkan hal tersebut menyuarakan isu-isu terkait lingkungan secara masif. ”Kondisi kebebasan pers di Bali sudah sangat baik, tercermin dari nilai indeks kebebasan pers (IKP) di Bali tahun 2023 sebesar 82,58 naik 2,8 poin dibanding tahun 2023,” pungkasnya.